KILASTOTABUAN.COM, JAKARTA – Ribuan orang terlihat berdesakan di sejumlah pusat vaksinasi Covid-19 di Filipina tanpa menjaga jarak, yang menyebabkan kekacauan menjelang penerapan kembali lockdown di Manila.
Foto-foto di media sosial menunjukkan orang berdesakan berebut agar jadi yang pertama untuk divaksin. Kerumunan itu mendorong polisi turun tangan agar warga yang mengantre menjaga jarak sosial.
Para warga membeludak karena berbagai hoaks di jejaring sosial, salah satunya isu warga yang belum divaksin tak boleh bepergian selama lockdown.
Juru Bicara Kepresidenan Filipina, Harry Roque, pun membantah hoaks itu. Ia memastikan bahwa orang yang belum divaksin pun boleh bepergian selama untuk tujuan penting, seperti membeli kebutuhan sehari-hari atau ke rumah sakit.
“Janganlah kita menjadikan pusat vaksinasi sebagai penyebar super. Itu [vaksin] harus menyelamatkan nyawa, bukan membahayakan nyawa” kata Roque dalam jumpa pers, dikutip Reuters, Kamis (5/8).
Baca Juga: PPKM Level 3 di Kotamobagu Kembali Diperpanjang
Akibat antrean panjang dan situasi tidak kondusif ini, seorang penjual makanan di Manila, Ofelia Gonzales (36), tak kebagian karena sudah melewati batas waktu vaksin, padahal ia telah mengantre sejak Rabu malam.
“Kalau lockdown terus diperpanjang, siapa yang akan menyediakan makanan jika kita tidak bisa keluar?” tuturnya.
Warga lain yang turut antre, Maricel Bacay (59), juga sengaja datang pukul 03.00 waktu setempat ke Kota Antipolo, Provinsi Rizal, untuk menghindari kerumunan. Ia khawatir warga berjejalan karena isu-isu tertentu.
“Ada berita bahwa Anda tak bisa masuk ke mal atau supermarket jika Anda tak divaksinasi,” kata Bacay.
Pemerintah memang akan memberlakukan penguncian wilayah di Manila selama dua pekan, dimulai Kamis (5/8) tengah malam, untuk mencegah penyebaran lebih luas varian Delta.
Filipina juga sedang menggalakkan program vaksinasi. Sebelumnya, Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, mengancam akan memenjarakan orang yang tak divaksin.
Bulan lalu, ia memerintahkan kepala desa untuk mencegah orang-orang di komunitasnya yang menolak divaksin agar tak keluar rumah.
Secara keseluruhan, Filipina sudah melaporkan 1,6 juta kasus Covid, dan 28 ribu lebih angka kematian. Jumlah itu membuat negara ini menempati posisi tertinggi kedua di Asia Tenggara setelah Indonesia.
Di tengah banjir kasus Covid-19 ini, baru 9,3 persen atau 10,3 juta warga yang sudah divaksin secara lengkap, dari total penduduk 110 juta orang. Pemerintah menargetkan akan memvaksin hingga 70 persen populasi di tahun 2021 ini. (*)
Sumber: CNN Indonesia