KILASTOTABUAN.COM, JAKARTA – Kepala Penanggung Jawab kendali operasi Satuan tugas (Satgas) Madago Raya Irjen Pol Rudy Sufaryadi memastikan bahwa pimpinan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso, Sulawesi Tengah, Ali Ahmad alias Ali Kalora tewas dalam kontak tembak.
Selain Ali Kalora, Rudy mengungkapkan, anggota MIT lainnya yang juga tewas dalam kontak bersenjata di Pegunungan Desa Astina, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah adalah Jaka Ramadhan alias Ikrima.
“Ali kalora seperti diketahui adalah pimpinan MIT yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) kasus terorisme di Sulawesi Tengah,” jelasnya dalam konferensi pers gelar barang bukti di Kantor Kepolisian Parigi Moutong, Minggu (19/9).
Dalam gelar barang bukti tersebut, Rudy yang juga menjabat sebagai Kapolda Sulawesi Tengah mengatakan, pihaknya juga telah mengamankan sejumlah barang bukti dari kedua DPO tersebut.
Baca Juga: TNI Sebut Kapal Asing Tak Lagi Melintas di Laut Natuna
“Antara lain sepucuk senjata laras panjang M.16, satu buah bom tarik, satu bom bakar, dan sejumlah perlengkapan lapangan,” tutur Rudy.
Dalam kesempatan yang sama, Rudy juga menyampaikan rasa terima kasih kepada warga yang berada di Sulawesi Tengah khususnya Kabupaten Poso, Sigi dan Parigi Moutong, yang sudah bekerja sama memberikan informasi terkait keberadaan kedua DPO teroris itu.
“Sehingga telah mempermudah tugas Satgas Madago Raya dalam melumpuhkan para terduga teroris tersebut,” ujarnya.
Setelah tewasnya dua teroris ini, Satgas mengatakan pihaknya masih memburu empat orang lainnya yang tersisa dari kelompok MIT Poso Sulawesi Tengah.
Adapun keempat orang tersebut merupakan Askar alias Jaid alias Pak Guru, Nae alias Galuh alias Mukhlas, Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang, dan Suhardin alias Hasan Pranata. (*)
Sumber: CNN Indonesia