KILASTOTABUAN.COM, JAKARTA — Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengakui terjadi panik beli atau panic buying dalam penjualan minyak goreng sejak pemerintah menetapkan harga Rp14 ribu per liter di pasar ritel modern.
“Dari laporan di masyarakat tersebut memang ada serbuan pembelian di beberapa minimarket dalam dua hari ini karena panic buying,” ungkap Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting Kemendag Isy Karim kepada CNNIndonesia.com, Jumat (21/1).
Menurutnya, serbuan pembelian dari masyarakat tersebut tidak sebanding dengan kapasitas minyak goreng yang tersedia di minimarket.
Oleh karena itu, ke depan pihaknya akan terus berkoordinasi dengan produsen dan distributor minyak goreng untuk segera memenuhi pasokan di minimarket.
Di samping itu, Kemendag juga melakukan sosialisasi untuk menenangkan masyarakat dan memastikan ketersediaan minyak goreng yang cukup.
Kemendag juga telah menyediakanhotline24 jam agar masyarakat dapat menyampaikan aduan jika ada penyelewengan harga atau keluhan lainnya.
Hotline dapat diakses oleh seluruh pihak melalui pesan instan Whatsapp 081212359337, dengan email hotlinemigor@kemendag.go.id, atau konferensi video Zoom dengan ID 969 0729 1086 (password: migor).
“Hotline ini untuk menyampaikan laporan, pengaduan atau apapun, termasuk untuk melakukan monitor stock di ritel modern,” kata Isy.
Berdasarkan pantauan, minyak goreng berharga Rp14 ribu di salah satu cabang Indomaret dan Alfamart di kawasan Bintaro ludes dalam satu hari pada Rabu (19/1). Bahkan, persediaan bahan pangan itu masih habis sampai hari ini.
Salah satu karyawan Indomaret Aditya mengatakan pihaknya telah menjual minyak goreng Rp14 ribu sejak pagi pada Rabu lalu. Namun, stok langsung habis pukul 12.00 WIB. “Waktu itu sudah dari pagi jualnya, tapi itu jam 12 sudah habis semua,” kata Aditiya. (*)
Sumber: CNN Indonesia