KILASTOTABUAN.COM, JAKARTA — Korban meninggal dunia akibat banjir Malaysia yang menerjang wilayah Shah Alam dan sekitarnya bertambah menjadi sembilan orang. Banjir ini muncul setelah hujan deras yang terjadi sejak Jumat (17/12) hingga saat ini.
Asisten Komisaris Polisi Shah Alam Baharudin Mat Taib mengatakan hingga Senin (20/12) malam, jumlah korban tewas akibat bencana ini mencapai sembilan orang. Informasi ini diungkapkan dalam sebuah pernyataan pers, sebagaimana dilansir Malay Mail.
Sebanyak tiga orang meninggal tadi adalah perempuan, sementara enam lainnya adalah laki-laki. Tak hanya itu, ada empat jenazah yang belum bisa diidentifikasikan sejauh ini.
Dua jenazah ditemukan pada Minggu (19/12), sementara tujuh jenazah ditemukan pada Senin (20/12). Korban tewas pertama merupakan pria berkewarganegaraan India yang ditemukan di dekat Kemuning Utama. Korban kedua ditemukan di jalan utama yang menuju arah kondominium Alam Idaman.
Sementara itu, korban ketiga adalah seorang pria yang belum teridentifikasi. Ia ditemukan di kota Sri Muda. Korban keempat adalah seorang wanita yang belum teridentifikasi juga. Ia ditemukan di daerah Persiaran Budiman.
Korban kelima yang ditemukan adalah orang pria yang belum teridentifikasi. Dia ditemukan di Sektor 25 zona pencarian. Korban keenam ditemukan di saluran pembuangan yang berada di depan Management & Science University. Korban masih belum teridentifikasi.
Korban ketujuh dan kedelapan ditemukan di teras rumah di Sektor 25, keduanya berjenis kelamin perempuan. Korban kesembilan adalah pria Malaysia yang ditemukan di Sektor 25 Disaster ‘Subtek’.
Baharudin juga mengimbau masyarakat untuk waspada akan kemungkinan banjir yang berulang.
Beberapa wilayah Malaysia terkena hujan deras dalam beberapa hari terakhir. Hujan ini menyebabkan sungai meluap dan banjir di beberapa area.
Mengutip Malay Mail, total 41.418 orang yang terdampak banjir harus dievakuasi ke 405 tempat pengungsian, kata Badan Nasional Penanggulangan Bencana Malaysia (Nadma). Beberapa wilayah terkena imbas yakni Perak, Kelantan, Terengganu, Pahang, Melaka, Negeri Sembilan, Selangor dan Wilayah Federal Kuala Lumpur.
Tak hanya harus berkutat dengan banjir, pandemi Covid-19 juga memperparah kondisi Malaysia.
Menteri Kesehatan Malaysia, Khairy Jamaluddin menyampaikan bahwa ada 181 kasus Covid-19 yang ditemukan di pusat pengungsian banjir. Ia jug mewaspadai lonjakan Covid-19 yang timbul akibat bencana ini.
“Terhitung hingga pukul 11.00 hari ini, berdasarkan pemeriksaan kami di pusat-pusat penampungan, kami mendeteksi 181 kasus positif Covid-19,” ujar Khairy, Senin (20/12), dikutip dari MalayMail. (*)
Sumber: CNN Indonesia