KILASTOTABUAN.COM, JAKARTA — Kementerian Kesehatan Vietnam memperingatkan kemungkinan rumah sakit di negara itu kewalahan akibat lonjakan Covid-19 yang mencapai 24 ribu kasus sehari setelah libur panjang Imlek.
“Kenaikan pergerakan akan berujung pada risiko lebih banyak infeksi di komunitas, termasuk risiko penyebaran varian Omicron,” demikian pernyataan Kemenkes Vietnam yang dikutip Reuters, Kamis (10/2).
Pernyataan itu berlanjut, “Jika tidak dikendalikan dengan baik, angka kasus serius akan meningkat, menambah beban pada sistem kesehatan dan menyebabkan kematian tak diinginkan.”
Pernyataan ini dirilis sehari setelah Vietnam mencatat penambahan kasus baru hingga 24 ribu. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan pada pekan sebelum Imlek, ketika Vietnam mencatat sekitar 15 ribu kasus sehari.
Kala Imlek, warga Vietnam berbondong-bondong ke kampung halaman dan tempat wisata. Maskapai domestik sampai harus menambah penerbangan malam hari selama periode tersebut, membuat bandara dipenuhi dengan pelancong.
Vietnam sendiri sudah berhadapan dengan lonjakan kasus Covid-19 sejak Mei tahun lalu, padahal negara ini sempat dipuji karena tes massal dan pelacakan kontak yang ketat di awal pandemi.
Berdasarkan data Universitas Johns Hopkins, kasus harian Covid-19 Vietnam selalu di atas seribu sejak Juli 2021, padahal infeksi sebelum Mei 2021 rata-rata kurang dari seratus.
Akibat lonjakan ini, rumah sakit pemerintah kewalahan. Pihak berwenang lantas meminta rumah sakit swasta untuk ikut merawat pasien Covid-19.
Sampai saat ini, Vietnam melaporkan total 2,4 juta kasus infeksi virus corona dengan lebih dari 38 ribu kematian. Sementara itu, baru sepertiga dari 98 juta populasi Vietnam yang sudah mendapatkan vaksin. (*)
Sumber: CNN Indonesia