KILASTOTABUAN.COM, JAKARTA — Asosiasi Produsen Pupuk Indonesia (APPI) memperkirakan harga pupuk NPK naik imbas invasi Rusia ke Ukraina. Pasalnya, perang tersebut berisiko mengganggu ekspor pupuk kedua negara.
Sebagai catatan, pupuk NPK merupakan pupuk yang memiliki kandungan tiga unsur hara makro, yaitu nitrogen (N) fosfor (P) dan kalium (K).
Sekretaris Jenderal APPI Achmad Tossin Sutawikara mengatakan kenaikan harga pupuk diperkirakan akan terjadi mulai semester II 2022 ini.
“Kenaikan (harga pupuk) baru akan terasa di pertengahan tahun 2022, karena saat ini kami masih memiliki kontrak bahan baku sampai bulan Juni 2022. Besaran kenaikannya masih perlu dihitung lebih cermat,” katanya kepada CNN Indonesia, Senin (14/3).
Lebih lanjut, dia mengatakan jika perang antara Rusia dan Ukraina tak kunjung ada titik terang, produsen pupuk di Indonesia akan mencari sumber bahan baku pupuk NPK dari negara lain.
Kemungkinannya, para produsen pupuk akan mengimpor bahan baku pupuk NPK dari Laos dan negara sekitarnya.
“Kita harus mencari sumber bahan baku NPK dari kawasan lain selain Belarusia. Peluangnya dari Laos dan negara sekitarnya,” imbuhnya.
Kendati demikian, untuk kondisi saat ini Achmad mengatakan harga pupuk masih relatif stabil.
“Masih (stabil). Sejauh ini belum ada pengaruh, karena bahan baku urea sebagian besar berupa gas alam yang berasal dari dalam negeri,” ujarnya. (*)
Sumber: CNN Indonesia