KILASTOTABUAN.COM, KOTAMOBAGU – Kasus penggelapan uang transport Bimbingan Teknis (Bimtek) senilai 573 juta rupiah di Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kotamobagu, sejumlah Sangadi (Kepala Desa) dan perangkat desa se Kotamobagu telah menyetorkan dana Desa (DD) dengan total puluhan juta rupiah, Rabu 17 Juli 2024.
Berdasarkan informasi dari Bendahara Desa Bungko Kecamatan Kotamobagu Selatan, Yanti Paputungan mengatakan dana trasport Bimtek telah disetorkan.
“Untuk keberangkatan 10 orang Bimtek di Bandung, kami menyetorkan 61.765 juta secara tunai kepada RK, staf DPMD Kotamobagu pada 8 Juni 2024,” katanya kepada Kilastotabuan.com.
Yanti menambahkan, kegiatan Bimtek ini dijadwalkan berlangsung pada Juli ini.
“Rencana senin 8 Juli ke manado, nanti selasa pagi penerbangan, berdasarkan undangan kegiatan mulai 9 Juli sampai dengan 12 Juli. Bimtek itu tentang, kebijakan penyelenggaraan pemerintah desa untuk mewujudkan desa maju, dan sejahtera sesuai dengan undang undang desa bagi sangadi dan perangkat desa se Kota Kotamobagu,” tambah Yanti.
Sementara itu, Sekretaris Desa Poyowa Besar II Afan Mokodompit, juga menyebutkan setoran sebesar 36 juta rupiah untuk keberangkatan Bimtek.
“Sangadi, sekdes, dan empat perangkat desa yang akan berangkat, 36 juta sudah disetorkam,” sebut Afan.
Sangadi Desa Poyowa Kecil Kecamatan Kotamobagu Selatan Habel Lokiman, desanya menyetorkan 54 juta rupiah.
“ 54 juta rupiah sekian, bendahara yang setor,” kata sangadi saat dikonfirmasi melalui via telepon pada 8 Juli 2024.
Di Desa Sia, Sangadi Danly Sistrodikromo menyatakan bahwa 55 juta rupiah telah disetorkan untuk kebutuhan tiket.
“Kami menyetorkan 55 juta rupiah untuk keberangkatan sembilan orang yang mengikuti Bimtek, itu uang tiket yang diserorkan,” kata Sangadi Desa Sia pada Selasa 16 Juli kemarin.
Diketahui, Polres Kotamobagu telah menangkap seorang ASN inisial RK Dinas PMD Kotamobagu di Kota Palu, Sulawesi Tengah, terkait dugaan penggelapan uang transportasi Bimtek perangkat desa se Kota Kotamobagu senilai 573 juta rupiah. Kasus ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut. (Anggi)