Kepergiannya begitu mengagetkan muridnya. Ia guru yang tidak hanya mengajarkan ilmu agama, namun pemberi motivasi bagi setiap orang berjumpa dengan dirinya.
Boltim, Laporan: Kaprawi Alopa
ABA’, panggilan yang dilekatkan kepada dirinya oleh masyarakat Moyongkota Bersatu, atau orang sudah lama mengenalnya. Ia pendidik dengan dedikasi tinggi, dan tanggungjawab besar terhadap semua apa dikerjakan.
Aura positif selalu terpancar dalam dirinya, saat mengajarkan ilmu agama di sekolah. Sehingga para siswa tidak sungkan ataupun takut bercengkrama dengannya. Karena ia selalu membuka cakrawala berpikir dengan cara yang baik.
Tak hanya di sekolah, di Pondok Pengajian AS-Syuada yang ia dirikan bersama istri, selalu menjadi tempat damai dan sumber kebahagian bagi semua murid yang datang belajar membaca Al-Qur’an. Meski terkadang ia keras, karena ingin muridnya menjadi pribadinya yang tekun dalam belajar membaca dan menghafal Al-Qurán.
Berkat itulah, muridnya di sekolah dan pondok pengajian menjadi pribadi baik, mengerti agama serta pintar membaca ayat suci Al-Quran. Bahkan banyak anak-anak di Desa Moyongkota bersatu menjadi Qori dan Qoriah berkelas. Pernah menjadi juara Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat kabupaten, provinsi hingga nasional. Adapulah menjadi hafiz Qurán.
Kini sang guru telah tiada. Ia telah Kembali ke pangkuan sang pencipta, Allah Subhanahu wa Ta’ala, pada 9 Januari 2020 pukul 05.00 WITA di Rumah Sakit di usia 64 Tahun.
Kepergiannya, meninggalkan kesedihan bagi keluarga dan banyak orang, tak terkecuali murid-muridnya. Ratusan pelayat memadati kediamannya, untuk mengantarkan ke tempat peristirahatan terakhir di pekuburan keluarga Desa Moyongkota, Kecamatan Modayag Barat, Bolaang Mongondow Timur, Minggu (10/1/2021) sekira pukul 10.00 WITA.
Tangispun tak terbendung, saat jenazah sang guru dikafankan. Muridnya, Siti Fazria yang Hafizh Al-Qur’an, bahkan tak kuasa menahan tangis atas kepergian sang guru. Ucapan selamat jalan pun, tidak henti-henti di beranda facebook atas kepergian sang guru. “”Syukur moanto pak (terima kasih pak),” tulis Didi Mamonto di beranda akun Facebooknya.
Selama jalan guru Hi Hajar Buntuan. Semoga Allah memberikan tempat terbaik.