KILASTOTABUAN.COM, Jakarta- Guna mengikuti rekomendasi dan permintaan WHO, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menelusuri kemungkinan penyebaran 3 varian baru virus corona yakni B117, P1 dan, B1351. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mengatakan timnya tengah menelusuri kemungkinan kemunculan tiga varian baru virus corona (SARS-CoV-2) penyebab Covid-19 di Indonesia.
“Mutasi banyak, yang tiga itu B117, P1, dan B1351. Tetap proses pemantauan yang terus-menerus untuk melihat dan deteksi adanya mutasi,” kata Nadia, Senin (15/3).
Adapun di Indonesia hingga kini, kasus yang terkonfirmasi adalah varian B117. Nadia yang juga Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes itu mengklaim, berdasarkan penelusuran menggunakan whole genome sequence (WGS) sejauh ini belum ditemukan varian baru virus corona P1 dan B1351.
Meski demikian, laporan penelusuran tersebut mesti diberikan kepada WHO.
“Varian P1 dan B1351 belum ditemukan, baru B117 dan N439K, semuanya tetap dilaporkan ke WHO,” ucap Nadia.
Selain itu, Nadia juga membenarkan temuan 48 kasus varian baru corona N439K di Indonesia. Kendati demikian, ia belum bisa menjawab ihwal asal daerah ditemukannya varian baru corona tersebut. Sebab Nadia menerangkan, temuan kasus tersebut masih berdasarkan hasil WGS di laboratorium.
“Untuk varian N439K hasil yang disampaikan oleh uji publikasi tersebut masih terbatas dalam uji laboratorium, tentunya harus dilihat lagi hubungannya dengan kejadian sebenarnya di masyarakat,” terang Nadia.
Sebagaimana diketahui, dua mutasi corona varian baru terdeteksi di Indonesia. Keduanya yakni varian B117 yang hingga kini tercatat ditemukan enam kasus di Indonesia, dan 48 kasus varian N439K yang ditemukan saat uji laboratorium.
Kemenkes mengatakan, setidaknya ada enam WNI yang terinfeksi virus corona varian B117. Tapi seluruhnya telah dinyatakan negatif Covid-19 berdasarkan pemeriksaan swab PCR.
Mutasi baru corona varian P1 pertama kali ditemukan di Brasil. Setelah itu, P1 juga terdeteksi di Amerika Serikat, Inggris, hingga Venezuela. Akibat temuan varian baru ini, kasus infeksi di Brasil melonjak.
Sementara mutasi corona varian B1351 dikenal dengan strain dari Afrika Selatan. (*)
Sumber: CNN Indonesia