KILASTOTABUAN.COM, JAKARTA – Polri mengklaim sudah melakukan pengamanan sesuai dengan prosedur saat pelaku penyerangan Markas Besar (Mabes) Polri berhasil masuk ke area pos dan mengeluarkan tembakan beberapa kali.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigadir Jenderal Rusdi Hartono mengatakan bahwa pelaku berinisial ZA itu bisa masuk ke wilayah Mabes seolah masyarakat biasa.
“Kasus kemarin juga serupa seperti itu ketika yang bersangkutan, ZA, datang seakan-akan menjadi bagian masyarakat yang membutuhkan dari pada pelayanan Polri,” kata Rusdi kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (1/4).
Rusdi memaparkan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap ZA saat dia hendak memasuki area Mabes Polri. Kata dia, pelaku masuk melalui pintu belakang.
Baca Juga: Kemenag Sidang Isbat dan Tetapkan Awal Ramadan Pada 12 April
Hanya saja, pelaku berdalih bahwa dirinya memerlukan pelayanan dari Polri sehingga kemudian mendapat akses untuk masuk ke dalam. Namun, Rusdi tak merincikan lebih lanjut mengapa senjata api yang dipegang oleh ZA bisa luput dari pengawasan.
“Pemeriksaan yang tentunya telah sesuai dengan prosedur yang ditetapkan di pengamanan markas-markas Polri, khususnya di Mabes Polri,” kata dia.
Dari rekaman video pengawas (CCTV) yang merekam aksi teror, pelaku teror yang mengenakan busana tertutup seutuhnya itu berhasil dilumpuhkan dengan tembakan polisi. Ia terjatuh di area Mabes Polri yang tak jauh dengan Ruang Rapat Utama (Rupatama).
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membeberkan pelaku teror di Mabes Polri berinisial ZA. Dia merupakan teroris yang bergerak tanpa jaringan alias lonewolf dan melakukan aksi secara tunggal.
Kapolri meyakini aksi ZA didorong paham radikalisme teroris yang kemungkinan terhubung dengan jaringan ISIS. (*)
Sumber: CNN Indonesia