KILASTOTABUAN.COM, BOLTIM – Bupati Sam Sachrul Mamonto dan Wakil Bupati Oskar Manoppo akan mengaktifkan kembali Pasar Pondabo, yang terletak di Desa Tutuyan, Kecamatan Tutuyan.
Dengan begitu, relokasi pedagang yang beraktifitas di pinggiran jalan Trans Sulawesi Lingkar Selatan Tutuyan ke lokasi Pasar Pondabo, akan terealisasi tahun ini.
“Tujuan relokasi pedagang ke Pasar Pondabo, karena saya dan Pak Oskar akan menata ibu kota Boltim. Sehingga kami perlu dukungan dari masyarakat agar ibu kota terlihat rapi, tidak semraut. Maka perlu ada dukungan masyarakat. Salah satunya para pedagang di jalan trans Tutuyan, berpindah ke pasar Pondabo,” ujar Bupati saat meninjau Pasar Pondabo, Rabu (7/4/2021).
Baca Juga: Jelang Proses PAW, Seska Tetap Jalankan Tanggungjawab Sebagai Wakil Rakyat
Kata Bupati, pasar sudah dibangun dengan anggaran milirian rupiah, harus dimanfaatkan. Apalagi fasilitas penunjang untuk pedagang sudah tersedia. Mulai dari ruko, lapak, listrik dan air. “Ini dibangun dengan dana yang banyak, jika tidak digunakan bisa saja yang merencanakan pembangunan akan dipanggil aparat hukum. Karena merencanakan pembangunan tidak sesuai kebutuhan masyarakat,” ujar Bupati di hadapan warga yang turut menyaksikan peninjauan Pasar Ponbado.
Hamid Moya salah satu pedagang ikan, mengaku mendukung keputusan Bupati Sachrul untuk mengaktifkan kembali pasar. “Sudah saatnya Pasar Pondabo difungsikan. Kami sebagai pedagang mendukung rencana Bupati memindahkan penjual yang berada di jalan trans Tutuyan ke pasar Pondabo. Karena dengan begitu, pasar yang sudah bertahun-tahun tidak difungsikan, akan ramai kembali,” ucap Hamid.
Rafik Mouduto juga memberikan dukungan dengan langkah yang diambil Bupati. Kata Rafik, warga sudah pernah melakukan aksi agar pasar segera difungsikan oleh pemerintah sebelumnya. Karena guna apa dibangun jika tidak difungsikan. “Kami sudah demo, tapi sampai saat ini tidak ada tindakan yang nyata dari pemerintah sebelumnya. Muda-mudahan di pemerintahan Sachrul-Oskar, pasar Pondabo akan difungsikan selamanya. Apalagi Papa Icat dan Zaki, berniat untuk menata ibu kota Boltim menjadi lebih baik,” tutur Rafik.
Diketahui, ada delapan pasar yang dibangun di pemerintah sebelumnya, yakni pasar Buyat senilai Rp 2,2 miliar, pasar Motongkad senilai Rp 2,3 miliar, Pasar Iyok senilai Rp 2,3 miliar dan pasar Kotabunan sekitar Rp 10 miliar. Selain itu, pemda pasar Desa Lanut senilai Rp 1 miliar, pasar Modayag sebesar Rp 8 miliar dan pasar pondabo Tutuyan sebesar Rp 3,5 miliar. Boltim juga memiliki Pasar Mooat yang dibangun senilai Rp 1 miliar oleh kementerian Koperasi melalui salah satu koperasi di Mooat. Pemda pun telah membangun jalan pasar Modayag sebesar Rp 10 miliar, jalan pasar Tutuyan sebesar Rp 2,4 miliar dan jalan pasar Kotabunan sebesar Rp 1,7 miliar.Namun dari pembangunan tersebut, baru Pasar Modayag dan Pasar Kotabunan yang beroperasi. (Awi)