KILASTOTABUAN.COM, JAKARTA– Tiga warga sipil tewas dalam serangan pesawat tak berawak Turki di sebuah kamp pengungsi di Irak utara pada Sabtu (5/6).
Wilayah yang terkena serangan merupakan daerah yang Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan baru-baru ini mengancam akan ‘bersihkan’.
Dilansir dari AFP, Erdogan menuduh Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang di Turki menggunakan daerah pegunungan di utara Irak sebagai batu loncatan untuk pemberontakan melawan Turki.
Turki secara teratur melakukan operasi lintas perbatasan dan serangan udara di pangkalan belakang PKK di Irak. Tindakan yang telah membuat hubungan kedua tetangga tegang.
Anggota parlemen Kurdi Rashad Galali mengatakan serangan pesawat tak berawak Turki menghantam taman bermain dekat sekolah di kamp Makhmur yang didukung PBB. Kamp ini didirikan pada akhir 1990-an untuk menampung pengungsi Kurdi dari Turki.
“Tiga warga sipil tewas dan dua terluka,” katanya kepada AFP, seraya menambahkan bahwa anak-anak tidak termasuk di antara yang tewas.
Baca Juga: Kematian Pasien Corona di Malaysia Tembus 100 dalam Dua Hari Berturut-turut
Awal pekan ini Erdogan membandingkan kamp Makhmur dengan wilayah Gunung Qandil di sepanjang perbatasan timur Irak, di mana PKK memiliki pangkalan.
“Masalah Makhmur sama pentingnya bagi kami dengan Qandil karena Makhmur telah menjadi inkubator Qandil… dan jika kita tidak campur tangan, inkubator akan terus memproduksi (teroris),” katanya.
“Jika PBB tidak membersihkan distrik ini, kami akan menjaganya dalam kapasitas kami sebagai negara anggota PBB,” Erdogan memperingatkan.
Pasukan Turki telah mempertahankan jaringan pangkalan di Irak utara sejak pertengahan 1990-an berdasarkan perjanjian keamanan yang dibuat dengan rezim mendiang diktator Saddam Hussein.
PKK telah melancarkan pemberontakan di tenggara Turki yang sebagian besar penduduk Kurdi sejak 1984. Kejadian ini telah menelan korban lebih dari 40 ribu nyawa.
Mereka menggunakan pangkalan-pangkalan di Irak untuk melatih para pejuang dan melancarkan serangan ke Turki.
Seorang pejabat Kurdi mengungkap serangan pesawat tak berawak hari Sabtu terjadi hanya beberapa jam setelah lima pejuang peshmerga Kurdi Irak tewas dalam penyergapan dan bentrokan dengan PKK di Irak utara.
Serbast Lazkin, wakil menteri urusan peshmerga di wilayah otonomi Kurdi Irak, mengatakan dua pejuang peshmerga juga terluka dalam bentrokan di distrik Gunung Matin di provinsi Dohuk. (*)
Sumber: CNN Indonesia