KILASTOTABUAN.COM, JAKARTA – Virus corona varian Delta menyebar dengan cepat. Varian ini lebih mudah menular dibandingkan varian Alpha maupun virus corona yang pertama kali ditemukan di China pada 2019 lalu.
Sejumlah data menunjukkan virus corona varian Delta lebih mudah menginfeksi orang tertentu. Data ini juga mendapati ciri orang rentan corona Delta.
Data terbaru dari Public Health England menunjukkan varian Delta saat ini merupakan virus corona yang dominan di Inggris dengan jumlah kasus mencapai 95 persen.
Berikut ciri orang rentan corona Delta:
– Orang yang berusia lebih muda
– Orang yang belum atau tidak divaksin
– Orang yang baru divaksin sebagian atau dosis vaksin belum lengkap
Baca Juga: OJK Bantu Salurkan 10 Juta Vaksin Covid-19
Studi ini juga menemukan orang tua yang berusia di atas 50 tahun paling berisiko meninggal dunia dari infeksi virus corona varian Delta.
Data ini didapat setelah menganalisis 92.029 kasus pada Februari hingga pertengahan Juni lalu. Sekitar 83 ribu kasus terjadi pada orang berusia di bawa 50 tahun. Mayoritas atau sekitar 53 ribu orang belum divaksin.
Pada kelompok yang tidak divaksinasi, sebagian besar atau 52 ribu kasus terjadi pada usia di bawah 50 tahun. Hanya 976 kasus terjadi pada usia di atas 50 tahun. Namun, kematian tertinggi yakni 117 terjadi pada kelompok usia di atas 50 tahun.
“Studi baru-baru ini dari Inggris menunjukkan bahwa anak-anak dan orang dewasa di bawah 50 tahun 2,5 kali lebih mungkin terinfeksi Delta,” kata dokter spesialis anak Yale Medicine Inci Yildirim, dikutip dari situs Yale Medicine.
Varian Delta dikenal juga dengan B.1.617.2. Berdasarkan WHO, varian Delta pertama kali teridentifikasi di India. Karakteristik varian Delta adalah lebih cepat menyebar daripada varian lain.
Varian Delta memiliki mutasi pada lonjakan protein sehingga membuatnya lebih mudah menginfeksi sel manusia. Mutasi virus ini juga membuat gejala yang muncul berbeda dibandingkan varian lain.
Berdasarkan ZOE COVID Symptom Study terhadap pasien varian Delta di Inggris, gejala yang umum ditemukan adalah sakit kepala, sakit tenggorokan, pilek, demam, dan batuk. Sedangkan kehilangan penciuman, dan sesak napas lebih sedikit dirasakan. (*)
Sumber: CNN Indonesia