KILASTOTABUAN.COM, JAKARTA- Jumlah kasus positif Covid-19 selama perhelatan Olimpiade Tokyo di Jepang pada 23 Juli sampai 8 Agustus 2021 mencapai 430 kasus, dari total 52 ribu orang yang terlibat selama ajang olahraga empat tahunan ini.
Mayoritas kasus berasal dari penduduk Jepang, seperti staf hingga kontraktor.
Melansir AFP pada Minggu (8/8), jumlah kasus dari kalangan atlet sebanyak 29 kasus. Sementara dari anggota media sekitar 25 kasus.
Salah satu klaster Covid-19 dari atlet berasal dari tim renang artistik Yunani, yang berjumlah lima orang.
Klaster ini ditemukan pada pekan kedua penyelenggaraan Olimpiade. Dengan temuan ini, 12 anggota tim lainnya sempat menjalani isolasi selama dua minggu.
Berdasarkan aturan panitia, bila ada atlet yang positif, maka pertandingan tidak akan dilanjutkan.
Aturan tersebut berlaku pada Sam Kendricks, atlet lompat galah AS yang akhirnya mengundurkan diri meski sudah berada di lapangan.
Baca Juga: Kuil Hindu di Pakistan Dirusak, Polisi Tangkap 50 Pelaku
Aturan ini juga berlaku bagi atlet yang belum tiba di lokasi acara.
Kondisi tersebut membuat atlet golf AS Bryson Dechambeau dan atlet tenis AS Coco Gauff serta atlet taekwondo Chile Fernanda Aguirre harus mengundurkan diri karena positif Covid-19 sebelum keberangkatan ke Olimpiade.
Ketentuan ini sempat menuai protes dari tim, karena harus menarik diri dari kompetisi ini. Protes lain adalah soal fasilitas isolasi mandiri dari panitia yang dianggap kurang memuaskan.
Selain diprotes, panitia juga sempat menegur beberapa tim. Misalnya, tim judo Georgia yang sempat melakukan perjalanan wisata diam-diam selama perhelatan Olimpiade dan lima anggota tim hoki pria Australia yang keluar dari tempat karantina untuk membeli bir.
Anggota Panel Penasihat Olimpiade Brian McCloskey menilai jumlah kasus ini masih relatif rendah.
Selain itu, berbagai aturan juga relatif dihormati dan dijalankan dengan baik oleh setiap pihak yang terlibat.
Di sisi lain, penyelenggara menilai perhelatan Olimpiade tidak menyebabkan lonjakan kasus positif secara keseluruhan di Tokyo. Sebab, masyarakat dapat menonton Olimpiade di rumah masing-masing.
Tapi, beberapa ahli berpendapat Olimpiade tetap memberi sumbangan tidak langsung pada jumlah kasus Covid-19 di Tokyo.
Misalnya, Olimpiade memunculkan kerumunan bagi mereka yang ingin berfoto di ring Olimpiade di luar stadion utama Tokyo.
Sementara untuk pelaksanaan Paralimpiade yang dibuka pada 24 Agustus mendatang, panitia menyatakan aturan pembatasan akan sama dengan pelaksanaan Olimpiade, khususnya bagi atlet.
Namun, belum diputuskan apakah penonton boleh hadir secara langsung atau tidak. Keputusan akan diberikan setelah upacara penutupan Olimpiade. (*)
Sumber: CNN Indonesia