KILASTOTABUAN.COM, KOTAMOBAGU – Usaha jasa titip (Jastip) yang digeluti Yayen Potabuga, warga Motoboi Besar, Kecamatan Kotamobagu Timur, tetap eksis meski di tengah pandemi Covid-19.
Jastip adalah usaha informal menawarkan jasa kepada orang-orang yang membutuhkan suatu barang kebutuhan, tetapi tidak bisa pergi ke tempat yang diinginkan karena berbagai alasan, termasuk takut terpapar virus.
Usaha ini mulai dijalankan Yayen sejak Maret 2020 lalu, pada saat itu Covid-19 mulai melanda Indonesia.
Setahun lebih Yayen menggeluti usaha ini. Ia harus bolak balik Kotamobagu- Manado mengambil barang titipan pelanggannya.
Jarak antara Kotamobagu dan Manado sekitar 200 kilometer.
“Sepekan bisa dua kali ke Manado ambil barang titipan,” kata ibu satu anak ini, Selasa, (30/8/2021).
Yayen mengaku, banyak sekali warga Kotamobagu yang menggunakan jasanya.
“Setiap saya ke Manado, pulang mobil full dengan barang titipan. Semua jenis barang ada. Jastip per barang, harga dan keuntungan yang diperoleh tergantung ukuran barang,” katanya.
Barang yang paling banyak dititip warga Kotamobagu adalah perabot rumah tangga, kue, TV, kulkas, lemari, alat gym dan sofa.
“Termasuk juga pakaian hingga makanan,” ucapnya.
Kekhawatiran terpapar virus Corona kerap juga ia rasakan. Apalagi di awal-awal pandemi terjadi. Dia bahkan harus selalu minum vitamin untuk menjaga imun tubuh.
Ia juga tak memungkiri jika usahanya ini berawal karena ada pandemi Covid-19.
Ia mampu membaca peluang pada waktu itu, dimana di tengah keterbatasan orang banyak untuk pergi ke luar daerah berbelanja, ia melihat potensi usaha di situ.
Yayen mengaku sejak awal menjalankan usaha Jastip, ia ketat menerapkan protokol kesehatan (Prokes). Saat mengambil barang titipan di sejumlah tempat di Manado, aturan Prokes ia jalankan.
Hal itu pula membuat pelanggannya terus memanfaatkan jasanya untuk belanja berbagai macam kebutuhan di Manado.
“Masker, handsanitizer, disinfektan sampai sabun saya siapkan memang. Barang sebelum muat di mobil dan ketika diturunkan saya semprot dulu. Jadi yang gunakan jasa kita juga merasa aman,” ujarnya.
Ia menambahkan, sudah beberapa kali melakukan Rapid Test Antigen sebagai upaya dirinya melindungi orang terdekat dan pelanggan yang menggunakan jasa titip padanya.
“Kalau sekarang setiap ke Manado ambil barang, sampai antar barang ke pelanggan, saya pakai masker dua lapis. Anjuran pemerintah begitu supaya tidak terpapar virus varian baru,” pungkasnya. (*)