KILAS TOTABUAN.COM – Pencegahan hepatitis perlu dilakukan sejak anak berusia 1 bulan – 16 tahun.
Itu dilakukan demi mencegah terjadinya gagal hati.
Hepatitis sendiri pertama kali dilaporkan dari Inggris Raya pada 5 April 2022.
Kemudian tiga hari setelahnya tiga negara lainnya melaporkan kasus yang serupa, hingga pada akhirnya, WHO menetapkan Hepatitis akut sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) pada 15 April 2022.
Sejak secara resmi dipublikasikan sebagai KLB oleh WHO, jumlah laporan terus bertambah, tercatat lebih dari 170 kasus dilaporkan oleh lebih dari 12 negara. Hepatitis akut Berat yang belum diketahui penyebabnya ini bukan ditimbulkan virus penyebab Hepatitis A, B, C, D dan E.
Adenovirus terdeteksi pada 74 kasus di luar negeri yang setelah dilakukan tes molekuler, teridentifikasi sebagai F type 41. SARS-CoV-2 ditemukan pada 20 kasus, sedangkan 19 kasus terdeteksi adanya ko-infeksi SARS-CoV-2 dan adenovirus.
Pada tanggal 16-30 April ditemukan kasus meninggal pada tiga anak di Indonesia yang diduga disebabkan oleh virus Hepatitis akut ini. Berdasarkan data, virus Hepatitis akut ini lebih banyak menyerang anak-anak usia 1 bulan sampai 16 tahun.
Hepatitis akut Berat yang belum diketahui penyebabnya ini memiliki gejala awal seperti mual-muntah, diare berat dan demam ringan serta gejala lanjutan seperti air kencing berwarna pekat seperti teh, dan BAB berwarna putih pucat, warna mata dan kulit menguning, gangguan pembekuan darah, kejang, dan kesadaran menurun.
Efek dari Hepatitis akut ini, akan memiliki gejala klinis yang menyerang tubuh penderita, hal ini terjadi pada kasus anak usia 1 bulan sampai dengan 16 tahun. Tujuh belas anak yang terjangkit, di antaranya (10%) memerlukan transplantasi hati, dan 1 kasus dilaporkan meninggal.
Gejala klinis pada kasus yang teridentifikasi adalah Hepatitis akut dengan peningkatan enzim hati, sindrom jaundice (Penyakit Kuning) akut, dan gejala gastrointestinal (nyeri abdomen, diare dan muntah-muntah). Sebagian besar kasus tidak ditemukan adanya gejala demam.
Dikutip berbagai sumber berikut cara mencegah anak dari Hepatitis akut secara lebih terperinci, yakni:
Saluran Pencernaan
Rutin cuci tangan dengan sabun
Pastikan makanan dalam keadaan bersih dan matang
Tidak bergantian alat makan dengan orang lain
Hindari kontak dengan orang sakit
Menjaga kebersihan rumah dan lingkungan
Saluran Pernapasan
Kurangi mobilitas
Gunakan masker
Jaga jarak dengan orang lain
Hindari keramaian
Selain itu, hal terpenting adalah mengetahui gejala awal terjadinya Hepatitis akut menyerang pada anak usia 1 bulan hingga 16 tahun, kemudian melakukan 4 tindakan dasar untuk pengobatan, yakni:
Waspada gejala awal, seperti diare, mual, muntah, sakit perut, dan dapat disertai demam ringan
Jika muncul gejala awal, jangan panik. Segera bawa pasien ke puskesmas dan rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan lanjutan
Jangan menunggu muncul gejala lanjutan, seperti kulit dan mata kuning, agar tidak terlambat
Jika terjadi penurunan kesadaran, segera untuk membawa ke Rumah Sakit dengan fasilitas ICU anak.***