KILASTOTABUAN.COM, JAKARTA — Salah satu warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Ukraina membeberkan kondisi di negara itu saat gencar serangan Rusia dan semakit dekat dengan Ibu kota, Kiev.
Vanda Sakina mengaku mendengar sejumlah ledakan saat dia berada di Kedutaan Besar RI (KBRI) Kiev. Ia dan warga RI lain diminta pemerintah Indonesia berkumpul di kantor kedutaan untuk rencana evakuasi lebih lanjut.
“Doain yah kita masih bisa aman di sini dan bisa segera dievakuasi,” kata Vanda di Instagram Stories-nya yang diunggah Kamis (24/5).
CNNIndonesia.com sudah meminta izin ke yang bersangkutan untuk mengutip unggahan tersebut.
Vanda kemudian membeberkan rencana pemetaan evakuasi para WNI. Menurutnya, para warga Indonesia kemungkinan akan diarahkan ke perbatasan Polandia atau masuk ke negara Eropa Barat, dan dievakuasi menggunakan pesawat.
Semua bandara di Ukraina, katanya, tak lagi beroperasi. Sementara ini, pihak KBRI masih melakukan rapat dan mengurus WNI yang dievakuasi dari perbatasan timur Ukraina, wilayah yang menjadi titik konflik.
“WNI sudah boleh berkumpul di sekitaran Kiev, Alhamdulilah mereka aman. Kita sekarang dalam situasi menunggu kabar selanjutnya oleh KBRI. Mereka sedang sibuk rapat menentukan nasib kita harus bagaimana,” ucap Vanda.
Ia kemudian membeberkan situasi di Ukraina yang tampaknya sudah sepi. Toko-toko makanan dan supermarket yang di hari biasa seharusnya masih beroperasi kini sudah tutup.
Menurut media, warga ramai-ramai memadati tempat perbelanjaan untuk membeli kebutuhan pangan menyusul invasi dari Rusia.
Perempuan asal Indonesia itu juga mengaku mendengar sejumlah ledakan.
“Dengar bom di langit beberapa kali. Ya Allah lindungi kami,” tulis Vanda di story-nya.
Dalam Instagram story video, ia berkata, “Perang di langit bom terus dari tadi. Di bawah sudah sepi orang-orang kayaknnya sudah pada ke bunker.”
Ukraina kini berada dalam kepungan pasukan Rusia, usai Putin mengumumkan invasi ke Donbas, salah satu wilayah yang dikuasai kelompok separatis Pro-Moskow pada Kamis (24/2) dini hari.
Tak lama setelah itu, serangkaian ledakan terjadi di sejumlah kota. Di antaranya Kiev, Mariupol, Kramatorsk dan yang lain.
Pasukan Rusia disebut sudah menguasai beberapa wilayah di Ukraina. Mereka juga sudah sangat dekat dengan ibu kota, Kiev.
Pertempuran antara kedua pasukan ini pun makin sengit dan menimbulkan korban jiwa. Hingga kini, tercatat ada 137 orang yang tewas. (*)
Sumber: CNN Indonesia