KILASTOTABUAN.COM, JAKARTA — Ketua Komite Wasit PSSI Ahmad Riyadh merespons tanggapan bahwa pihaknya tak bekerja optimal mengurus para pengadil dalam pertandingan Liga 1 2021/2022.
Sejak Liga 1 bergulir pada Maret 2021, sudah puluhan keputusan wasit yang membuat publik marah. Terbaru keputusan asisten wasit Muchlish dalam pertandingan PSIS Semarang kontra Persebaya, Rabu (2/2).
Dalam pertandingan itu Muchlish mengangkat bendera offside saat pemain Persebaya Taisei Marukawa mengejar umpan terobosan Ricky Kambuaya. Berdasarkan tayangan ulang Marukawa dalam posisi onside.
Yang membuat publik geram, kejadian terjadi tepat di depan mata Muchlish. Saat kejadian terjadi striker asal Jepang itu hanya berjarak tiga hingga empat meter dari hakim garis satu tersebut.
Mengenai tak kunjung meredanya kontroversi keputusan wasit, Riyadh menyebut pihaknya telah bekerja objektif. Semua wasit yang ditugaskan telah melewati syarat dan ketentuan yang ditetapkan.
“Sejatinya, PSSI selalu objektif dalam menugaskan Wasit dan Perangkat Pertandingan lainnya pada sebuah kompetisi resmi di bawah naungan PSSI,” kata Riyadh kepada CNNIndonesia.com melalui pesan tertulis, Jumat (4/2).
“Netralitas selalu jadi poin utama, agar Wasit tidak memihak klub apapun yang bertanding. Pun jika Wasit tersebut berbuat kesalahan/error, atau lalai dalam menerapkan Laws of The Game (LoTG),” ujarnya.
Lelaki yang menjabat sebagai Ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jawa Timur ini menyebut evaluasi selalu dilakukan atas kinerja wasit. Setiap pertandingan dipelajari tim Komite Wasit PSSI.
“Bahkan untuk sebuah pertandingan di Liga 1 2021/22 yang dilihat dan dianggap oleh stakeholder berjalan baik, tanpa ada kesalahan dari wasit, PSSI tetap akan menganalisa dan mengevaluasi,” katanya.
“Jika hasil analisis dan evaluasi tersebut PSSI mendapatkan data bahwa wasit melakukan kelalaian dalam penerapan LoTG, maka PSSI akan mengistirahatkan dan membina wasit tersebut dalam kurun waktu tertentu,” ucapnya. (*)
Sumber: CNN Indonesia