KILASTOTABUAN.COM, KOTAMOBAGU – Pengembangan klaster pertanian padi dan kopi di wilayah Kotamobagu bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian, agar tercapainya kemandirian pangan berkelanjutan.
Walaupun Kotamobagu merupakan wilayah perkotaan di Bolaang Mongondow Raya (BMR), produksi pertanian menjadi hal penting dalam kemajuan daerah.
“Sesuai Peraturan Menteri Pertanian (Permentan), padi dan kopi masuk dalam klaster wilayah Kotamobagu, artinya Kotamobagu menjadi wilayah yang fokus pada produksi tersebut,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Kotamobagu, Fenty Dilasandi Mifta, 7 Februari 2022.
Saat ini lahan baku sawah yang ada di Kotamobagu kata dia, mencapai 1.630,9 Hektar (ha). Sementara lahan tanaman kopi sekitar 200 ha lebih.
“Untuk memajukan produksi pertanian tersebut, kami dari dinas dan penyuluh terus memberikan pendampingan, mulai dari penyiapan lahan sampai pasca panen,” kata Fenty.
Selain itu, pemerintah daerah juga turut mendorong semua produksi pertanian meningkat.
“Secara umum semua komoditi kami dorong dan menjadi prioritas, baik dari produksi beras, jagung, kopi, cokelat, dan produksi pertanian lainnya,” pungkasnya.