KILASTOTABUAN.COM, TUTUYAN—Badan Perlindungan Pekerja Imigran Indonesia (BP2MI) UPTD Sulut melakukan sosialiasi peluang kerja sebagai Care Worker ke Jepang di Desa Mooat, Kecamatan Mooat, Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Selasa (10/2).
Kegiatan merupakan tindak lanjut dari pertemuan dengan Ketua Sinode Gereja Masehi Injili Bolaang Mongondow (GMIBM), Cristina Noula Raintama Pangulimang, M.Th, dihadiri ratusan pelayan khusus dari 22 wilayah pelayanan gereja GMIBM se-Bolaang Mongondow Raya secara daring dan ofline.
Dalam agenda itu, BP2MI juga turut menggandeng Jayadi Global Education Center (JGEC) selaku RSO yang melayani pendaftaran program SSW Jepang di Manado.
Kepala UPT BP2MI Manado, Hendra Makalalag dalam sambutanya menyambut baik kesempatan sosialisasi itu. Menurutnya, kesempatan yang sangat baik bagi pemerintah untuk menginformasikan mengenai peluang kerja ke luar negeri secara procedural.
“Selama ini mungkin masyarakat hanya mendengar sekilas mengenai kerja keluar negeri sehingga informasi yang didapat hanya sedikit. Di kesempatan sosialisasi kali ini, kami ingin menjabarkan secara jelas mengenai prosedur kerja ke luar negeri utamanya ke Jepang agar masyarakat Sulut khususnya Bolaang Mongondow Raya, bisa tertarik dan berminat kerja ke luar negeri,” jelas Hendra.
Baca Juga: Ini Kuota Usulan CPNS dan PPPK Boltim Tahun Ini
Selain itu, Hendra menyebutkan peluang kerja ke luar negeri adalah salah satu cara yang efektif untuk membantu pemerintah daerah mengurangi pengangguran. “Saat ini angka pengangguran Sulut sangat tinggi. Kurang lebih 90 ribuan jiwa kini tidak memiliki pekerjaan. Untuk itu, peluang kerja ke Jepang sebagai Care Worker ini adalah peluang yang sangat baik untuk dimanfaatkan,” sebut Hendra.
Disamping itu, lanjut Hendra, gaji didapat ketika bekerja sebagai pekerja migran menggiurkan . Gaji sebagai Care Worker di Jepang misalnya, mulai dari Rp20 jutaan perbulan. “Dengan penghasilan sebesar itu, kami harapkan para pekerja migran asal Sulut, khususnya Bolaang Mongondow Raya dapat mensejahterakan keluarganya di Indonesia, membantu pemerintah daerah mengurangi pengangguran, serta dapat membangun daerahnya masing-masing lewat remitansi yang dikirimkan setiap bulannya,” tutup Makalalag. (Awi)