BOLTIM—Jumlah Orang Dalam Pengawasan (ODP) Covid-19 di Bolaang Mongondow Timur (Boltim), terus bertambah. Sebelumnya, 19 warga dalam pemantauan kini menjadi 22 warga masuk daftar ODP Dinas Kesehatan (Dinkes) Boltim.
Kepala Dinkes Boltim Eko Marsidi mengatakan, data ODP berdasarkan informasi seluruh Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dimasing-masing kecamatan. “Ada penambahan daftar ODP di Kecamatan Motongkad, yakni bertambah dua sehingga totalnya empat ODP. Kemudian di Kecamatan Mooat sebelumnya tidak ada ODP kini, satu warga berstatus ODP. Sehingga, total ODP di Boltim hingga Kamis 26 Maret sebanyak 22,” bebernya.
Lanjutnya, 17 warga saat ini masih dalam tahap pemantauan sedangkan lima diantaranya selesai masa pemantauan. “Lima warga sudah selesai masa pemantauan dan dinyatakan sehat. Sedangkan, 17 masih dalam pemantauan,” ungkapnya.
Ia mengaku, dari total ODP saat ini belum ada peningkatan status. “Sampai saat ini belum ada peningkatan status pada tingkat Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Semoga, status kesehatan seluruh ODP sesuai yang kita harapkan,” terangnya.
Ia mengimbau, masyarakat Boltim mengurangi aktifitas di luar rumah. “Sebaiknya berdiam diri di rumah. Jangan melakukan kegiatan yang melibatkan banyak orang. Ini penting untuk menghindari penyebaran Covid-19,” ujarnya.
Terpisah, Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi, Dinkes, Fadlun Wakid mengaku, dari 22 ODP lima warga diantaranya negatif Covid-19. “17 warga masih dalam pemantauan. Dan lima warga telah selesai pemantauan dan dinyatakan sehat,” tambahnya.
Ia menjelaskan, warga masuk kategori ODP lantaran mengalami sakit dengan gejala menyerupai serangan Covid-19. “Dikategorikan ODP karena pelaku perjalanan mengalami sakit dengan gejala ringan demam, batuk dan sakit tenggorokan yang gejala-gejala tersebut seperti gejala serangan Covid-19. Sehingganya, yang bersangkutan masuk ODP,” tutupnya. (mg-1)