KILASTOTABUAN.COM-Persoalan beda pilihan di Pilkada 2020 Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), memakan korban.
Terbukti warga Nuangan atas nama Ip Mokoagow menjadi korban atas ketidakdewasaan dalam memahami demokrasi. “Saya dipaksakan untuk memilih calon lain di Pilkada Boltim. Sementara, saya sudah menentukan pilihan kepada Sachrul-Oskar. Akibat itulah saya diharuskan pindah dari tanah yang saya dan keluarga tempati,” ujar Ip.
Untung saja, kata Ip, Sachrul dan Oskar yang mengetahui kejadian langsung mengunjungi saya dan keluarga. “Terima kasih kepada Papa Icat dan Papa Zaki sudah mau membantu saya mencarikan lahan untuk tempat tinggal saya bersama dengan keluarga,” ucap Ip dengan meneteskan air mata.
Menanggapi itu, Sachrul mengungkapkan, dengan adanya kejadian tersebut ia bersama Oskar meminta agar para pendukung, simpatisan dan militan selalu mengutamakan kekeluargaan dan persaudaraan. Karena beda pilihan, merupakan hal biasa di momen Pilkada. “Semoga dengan kejadian ini, bisa mendewasakan kita untuk memahami arti demokrasi. Kekeluargaan adalah yang utama, soal pilihan itu nomor dua,” ungkap Sachrul.
Sementara, Oskar menuturkan, Pilkada adalah ajang masyarakat menentukan pilihan tanpa ada paksaan atau imbalan apapun. Karena menentukan itu hati nurani. “Saya ucapkan terima kasih kepada pendukung Sachrul-Oskar yang selalu setia. Mari kita raih kemenangan dengan tenang, damai dan kekeluargaan. Masa depan Boltim lima tahun ke depan, di tangan masyarakat. Pilih pemimpin yang tau dan mampu memperjuangan kesejahteraan, bukan atas dasar imbalan,” tutur Oskar. (red/mc)