KILASTOTAB7AN.COM, KOTAMOBAGU – Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Kota Kotamobagu bersama tim melakukan kegiatan pendataan Industri Kecil dan Menengah (IKM), di Desa Poyowa Besar II, Kecamatan Kotamobagu Selatan, Selasa (19/10/2021).
Pada proses pendataan yang dilakukan di Desa Poyowa Besar II, tim pendata IKM menemukan produk kopi Moanok dengan jenis arabika yang produksinya sudah berkembang.
“Kopi Moanok merupakan produk baru dengan jenis kopi arabika. IKM ini termasuk bagus. Baik dari proses packingan produk, sumber daya manusianya juga menunjang, rosternya juga memiliki pengetahuan dalam pengelolaan kopi, serta kopi yang diproduksi langsung dari petani,” kata Kabid Perindustrian, Norman Jaya Muis saat dikonfirmasi Kilastotabuan.com usai melakukan pendataan di ruang produksi Kopi Moanok.
Tujuan pendataan ini, kata dia, untuk menjadi data pembanding dalam menentukan IKM di Kotamobagu yang sudah berkembang, dengan mencantumkan nilai investasi untuk bisa bekerja sama dengan pihak lain.
“Dalam pembinaan dan pengembangan nanti, kami akan memberikan pelatihan, dan memfasilitasi untuk mendapatkan IRT, sertifikat. Dan jika pemerintah memilki anggaran, kami akan memberikan bantuan alat produksi sesuai yang dibutuhkan,” kata Muis.
Tim Disperinaker melihat secara langsung proses produksi Kopi Moanok, dengan melakukan pendataan secara runut dari pemilik sampai pekerja.
Sementara itu, pemilik Kopi Moanok, Rudi Mokodompit mengatakan Kopi Moanok adalah hasil kopi dari kebun sendiri dan diolah menjadi produk siap pakai.
“Perkebunan Kopi Moanok berada di wilayah Kota Kotamobagu, tepatnya di perkebunan Mologuyun Desa Poyowa Besar II, Kecamatan Kotamobagu Selatan,” kata Rudi saat dikomfirmasi Kilastotabuan.com, di ruang produksi Kopi Moanok.
Ia menambahkan, proses pemetikan sampai dengan pengolahan produk siap pakai itu, melalui proses yang panjang.
“Kopi Moanok ini dari hulu sampai ke hilir, dari petani sampai produksi. Kami hanya mengambil biji kopi yang sudah merah. Proses setelah itu tidak langsung diolah, akan tetapi kami juga melakukan uji kelayakan untuk memilih biji mana yang layak untuk diambil dan diolah,” pungkasnya. (Anggi)