KILASTOTABUAN.COM, BOLTIM – Pemantauan dan pengawasan harga bahan pangan dan komoditi di pasaran terus dilakukan Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Pemkab Bolaang Mongondow Timur (Boltim).
Menurut Kepala DKP Boltim, Ayko Mantemas, hal ini sebagai upaya menindaklanjuti laju inflasi yang terjadi akibat penyesuaian harga bahan bakar minyak atau BBM.
“Terkait dampak inflasi ini, kami rutin turun ke lapangan melakukan pemantauan dan pengawasan harga bahan pangan di pasaran. Hasil pemantauan kemudian kami sampaikan ke tim pengendali inflasi daerah sebagai dasar untuk langkah yang akan dilakukan selanjutnya,” kata Ayko dihubungi awak media, Rabu 5 Oktober 2022.
Selain itu kata Ayko, saat ini pihaknya juga tengah menjalankan program ketahanan pangan melalui pemanfaatan lahan pekarangan atau demplot sebagai bagian dari upaya mengatasi kenaikan harga bahan pangan.
“Untuk program ini dikelola oleh kelompok wanita tani yang tersebar di wilayah Kabupaten Boltim. Disitu mereka melakukan pembibitan dan penanaman sejumlah tanaman pangan. Hasilnya bisa digunakan sendiri atau dijual untuk membantu perekonomian,” ungkapnya.
Masih dengan upaya penanganan dampak inflasi, menurut Ayko Badan Pangan Nasional (BAPANAS) akan bekerjasama dengan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota untuk menggelar bazar pasar murah.
“Terkait hal ini, kami sudah berupaya melakukan konsultasi ke pemerintah provinsi, soal hasilnya seperti apa kita juga masih menunggu. Namun kami berharap program bazar pasar murah ini bisa dilaksanakan di Kabupaten Boltim,” pungkasnya.
Untuk diketahui, penanganan dampak inflasi saat ini menjadi fokus pemerintah pusat. Dimana, pemerintah daerah diminta untuk mengalokasikan anggaran pemenuhan kewajiban 2 persen dana tranfser umum dalam penanganan dampak inflasi di daerah.***