OLMONGRAYA.CO, KOTAMOBAGU – Penjabat Wali Kota Kotamobagu, Asripan Nani, Rabu 11 Oktober 2023, menggelar rapat kerja dengan guru se – Kota Kotamobagu.
Kegiatan yang diinisiasi Dinas Pendidikan (Disdik) Kotamobagu tersebut digelar di Aula Christi Regis Kotamobagu.
Asripan Nani dalam sambutannya menuturkan, selain rapat kerja, baginya forum tersebut seperti nostalgia dengan guru-guru se angkatan.
“Kegiatan ini bukan hanya rapat kerja, tapi bagi saya seperti reuni dengan seluruh guru di Kotamobagu. Hampir 70 persen yang hadir hari ini adalah senasib sepenanggungan dengan saya, yang membedakan angkatan. Olehnya saya gembira bisa berhadapan dengan teman seperjuangan,” ujar Asripan.
Asripan juga pada kesempatan tersebut, kembali menekankan terkait eksistensi guru. Dimana menurutnya, guru adalah investasi pendidikan bagi generasi-generasi masa depan bangsa.
“Seperti apa wajah pendidikan 10-20 tahun yang akan datang, semua itu tergantung guru. Guru tidak hanya mengajar tapi mampu mendidik dan menyediakan generasi terbaik di masa datang. Begitu penting profesi ini sehingga harus dihargai,” tuturnya.
Asripan juga meminta guru di Kotamobagu agar dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi untuk selalu memegang teguh semboyan Tut Wuri Handayani, Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo Mangun Karso.
“Ing Ngarso Sung Tulodo artinya menjadi seorang pemimpin harus mampu memberikan suri tauladan. Ing Madyo Mangun Karso, artinya seseorang ditengah kesibukannya harus juga mampu membangkitkan atau menggugah semangat dan Tut Wuri Handayani, artinya seseorang harus memberikan dorongan moral dan semangat kerja dari belakang,” terang Asripan.
Asripan juga mengatakan, ke depan pendidikan banyak tantangan di tengah pesatnya perkembangan zaman, sehingga dalam menghadapinya guru dituntut harus mampu mempersiapkan 3 aspek.
“Pertama, anak-anak harus menguasai informasi dan teknologi, karena ke depan industri teknologi menjadi tantangan global. Kedua, penguasaan bahasa, anak-anak kita ke depan harus mampu menguasai bahasa nasional, internasional tanpa mengesampingkan pelajaran mulok bahasa daerah sebagai kearifan lokal yang harus dilestarikan. Dan yang ke tiga, membangun karakter anak-anak kita mulai dari perilaku yang baik, jujur, sopan santun, beretika hingga karakter niat belajar,” sebut Asripan.
Asripan menambahaka, selain tugas dalam mendidik, guru diminta juga untuk proaktif dan peka terhadap lingkungan di sekitar.
“Karena sesulit apapun, tidak ada pilihan, anak-anak kita harus sekolah, maka tugas guru di sekolah tidak hanya mengajar tapi proaktif dan mampu melihat anak-anak yang tidak sekolah agar bisa ke sekolah untuk mengenyam pendidikan,” pungkasnya. (*)