KILASTOTABUAN.COM, KOTAMOBAGU – Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu, terus meraih berbagai capaian prestasi yang membanggakan, baik di tingkat regional maupun nasional.
Dalam sepekan di minggu keempat September ini, Pemkot Kotamobagu kembali meraih dua penghargaan prestasi sekaligus dari pemerintah pusat.
Pertama dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dengan ditetapkannya Puskesmas Motoboi Kecil sebagai Juara I Tingkat Nasional untuk Kategori Fasilitas Kesehatan, dengan capaian Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) tertinggi se-Indonesia, dengan nilai 75,08 dalam Pelayanan Keluarga Berencana (KB) Serentak Sejuta Akseptor.
Sementara, penghargaan kedua diberikan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak, dengan ditetapkannya Kota Kotamobagu sebagai daerah yang memiliki prakarsa dan komitmen dalam pencapaian kesetaraan gender, melalui strategi pengarusutamaan gender (PUG) dengan meraih Anugerah Parahita Ekapraya (APE).
Wali Kota Kotamobagu, Tatong Bara, tidak bisa menyembunyikan rasa syukurnya atas capaian prestasi yang kembali diraih Pemkot Kotamobagu. Menurutnya penghargaan dari pemerintah pusat ini merupakan bentuk pengakuan atas kinerja pemerintah daerah dalam pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat.
“Pemerintah pusat tentu tak main-main dalam memberikan penghargaan kepada pemerintah daerah. Penghargaan ini secara langsung mengartikan bahwa pemerintah pusat memberikan pengakuan atas kinerja pelayanan yang dilaksanakan oleh Pemkot Kotamobagu. Alhamdulillah saya sangat bersyukur atas diraihnya dua penghargaan ini,” kata Wali Kota Tatong Bara di ruang kerjanya, Rabu (22/9/2021).
Baca Juga: Ini Fokus Arahan Wali Kota Kotamobagu pada Kunker ke BPKAD
Lebih lanjut, wali kota mengatakan, untuk bisa mendapatkan dua penghargaan ini, pemerintah daerah harus bisa memenuhi sejumlah indikator yang ditetapkan. Baik dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, maupun dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak.
“Capaian MKJP itu indikatornya digunakan untuk mengukur perbaikan kesehatan ibu melalui pengaturan kelahiran, serta akses terhadap pelayanan reproduksi kesehatan yang sangat esensial. Sementara untuk Anugerah Parahita Ekapraya (APE), pemerintah daerah harus memenuhi 7 komponen kunci, mulai dari komitmen, kebijakan, kelembagaan, SDM dan anggaran, alat analisis gender, data gender, serta partisipasi masyarakat. Indikator-indikator ini semuanya harus dipenuhi oleh pemerintah daerah untuk mendapatkan penghargaan ini,” lanjut wali kota perempuan dengan segudang prestasi ini.
Diraihnya penghargaan ini, menurut wali kota tentu tidak lepas dari kerja keras semua pihak yang terkait, yang bisa bekerja sama, berkoordinasi, dan saling kolaborasi dalam memenuhi berbagai indikator yang ada.
“Atas nama pemerintah daerah saya menyampaikan ucapan terima kasih serta apresiasi yang setinggi-tinggi atas kerja keras perangkat daerah, teknis, serta semua pihak yang terlibat langsung dalam pemenuhan indikator-indikator ini. Dan tentunya yang paling penting adalah peran serta masyarakat yang ikut aktif memberikan dukungan dalam pelayanan yang dilaksanakan Pemkot Kotamobagu. Ini menandakan kerja sama dan kolaborasi antara pemerintah daerah dan masyarakat di Kota Kotamobagu sudah berjalan dengan sangat baik,” kata wali kota. (Anggi)