KILASTOTABUAN.COM, BOLTIM – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) bekerjasama dengan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Utara, menggelar kegiatan tindak lanjut stunting, dilaksanakan di Goba Molunow Kecamatan Mooat, Rabu 2 November 2022.
Kegiatan tersebut dihadiri Sekretaris Daerah Boltim Sonny Waroka, Kepala Dinas Kesehatan Boltim Saifuddin Gobel, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Hendra Tangel, Kepala Dinas Sosial Imran Golonda beserta para Camat se-Boltim.
Diusai kegiatan, Sonny Waroka mengatakan ada 4 kasus stunting yang terindentifikasi di Boltim, dan tengah ditangani dengan memberikan vitamin serta makanan dengan gizi yang cukup kepada penderita stunting.
Ia mengaku penderita stunting baru diketahui, karena sebelumnya tim yang melakukan pendataan tidak menemukan adanya keempat kasus tersebut karena tidak berada di tempat.
“Setelah tim pendata kembali melakukan pendataan, barulah keempat kasus stunting tersebut ditemui. Ternyata si penderita stunting belum tercover BPJS,” kata Sonny Waroka kepada sejumlah awak media.
Sony juga menegaskan agar pemerintah harus bergerak cepat dalam menangani kasus seperti ini, karena menyangkut kesehatan dan keselamatan manusia.
“Saya sudah komunikasikan hal ini dengan beberapa dinas terkait dalam hal mengurangi angka stunting di boltim. Kerena ternyata masih ada beberapa yang belum tercover BPJS dikarenakan Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang tidak sesuai. Maka dari itu, kita akan fasilitasi agar bisa tercover di BPJS,” ujarnya.
Selain itu ia berharap, angka stunting di Boltim akan turun di angka 2,75 persen pada awal tahun depan.
“Kita akan ikut target nasional dalam penurunan angka stunting yaitu 2,75 persen. Sehingga kalau kita mampu menurunkan angka stunting 2,75 persen berarti angka stunting di Boltim menjadi 4 persen dari 6,75 persen,” tutupnya.***