Berjiwa kepemimpinan sejak SMA. Visioner, dan konsisten pada sikap, mampu menjadikan dirinya tokoh muda di Bolaang Mongondow Raya (BMR), yang meraih prestasi cemerlang dan diperhitungkan.
Anggi Mamonto, KILASTOTABUAN.COM
Tubuhnya ramping, tinggi dan berambut ikal. Ia dianugerahkan nama Awaludin Umbola oleh orang tuanya. Namun, orang dan sahabat dekat mengenalnya Ewin. Ia merupakan alumni Universitas Dumoga Kotamobagu, akronimnya UDK, yang mampu membuktikan kepada khalayak umum bawah semangat dan kualitas diri paling penting. Bukan tempat lahir atau pendidikan di level lokal, bahkan latar belakang yang tidak punya cukup materi. Karena baginya, tidak ada alasan apapun untuk maju dan berkembang, dan menjadi pribadi berguna serat berkualitas. Selama memiliki semangat dan kemauan, segalanya bisa terwujud.
Prinsip itu yang menjadikan lelaki kelahiran 22 Februari 1983, mampu menjadi PNS dengan status mahasiswa semester dua di Fakultas Kehutanan 2002 silam. Bahkan bermodal posisi jabatan golongan II, mantan Ketua Osis Madrasah Aliyah itu, menjajaki karir di penyelenggara Pemilu delapan tahun lalu. Dengan mengikuti seleksi di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim). Setelah dinyatakan lulus tes, ia menjadi bagian yang melaksanakan Pilkada Boltim untuk kedua kalinya secara demokrasi 2015 lalu, sebagai Kepala Divisi Teknis dan Hukum.
Berkat ketekunan menjadi penyelenggara, dirinya menjadi salah satu penyelenggara disegani. Karena menguasai regulasi dengan baik, dengan memperhatikan potensi masalah hukum dalam penyelenggaraan, memastikan masyarakat wajib pilih mendapat haknya. Meski bertitel S.Hut. (Sarjana Kehutanan).
Baca Juga: Waspada, Ada 14 Desa Rawan Bencana di Boltim
Integritas sebagai penyelenggara di divisi diemban, tidak goyah ditengah gempuran elit politik pada periode Pemilu 2014, demi memperjuangkan nilai-nilai demokrasi. Sebab kepercayaan diberikan, baginya adalah segala-galanya. Dan tidak disangka, gejolak mampu dilewati dengan baik, mengantarkan lelaki berparas ganteng dan brewokan menjadi Ketua KPU Boltim hingga 2018.
Ia juga selalu menyempatkan waktu untuk duduk dan berdiskusi dengan anak muda, di tengah tugas sebagai penyelenggara. Untuk memperluas pikiran, menemukan pola-pala baru dan mendapat gagasan yang bisa diejawantahkan dalam kerja. Serta memotivasi anak muda melirik lembaga penyelenggara. “Lewat penyelenggara kalian bisa memperjuangkan nilai-nilai demokrasi, lewat penyelenggara pula akan melahirkan wakil – wakil rakyat. Namun berbicara soal penyelenggara tidak hanya soal itu, dimana integritas dan netralitas seseorang akan di lihat ketika ia menjadi penyelenggara pemilu,” ujar lelaki menikahi bidadari Desa Tutuyan, yakni Nina Paputungan. Menurutnya, di lembaga harus memegang teguh integritas dan netralitas atas semua kepentingan, agar segala keputusan yang diambil semata – mata demi menjaga kemurnian suara rakyat.
Baca Juga: Merasa Masih Perkasa, Kakek Asal Boltim Menggagahi Anak Mantu Dengan Cara Bejat
Meski demikian, di pertengahan 2018 atau massa kerjanya di KPU segera berakhir, ia mencoba peruntungan mengikuti tes kedua kalinya, tapi gagal. Karena semangat yang kuat, ia tak patah arang. Sebab kegagalan bukan akhir dalam pertarungan bagi dirinya. Sehingga mencoba memberanikan diri mengikuti seleksi menjadi anggota Bawaslu Provinsi Sulut. Atau naik level.
Pengalaman dan ilmu penyelenggara yang cukup, menjadi modal dirinya bersaing dengan orang-orang hebat. Tak disangka, Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) 2001 tersebut, mampu torehkan sejarah. Orang Boltim pertama menjadi anggota Bawaslu di tingkat provinsi, dengan menduduki jabatan Kordinator Divisi Penyelesaian Sengketa. “Alhamdulillah, masih diizinkan dan dipercayakan untuk berkarir di dunia penyelenggara Pemilu,” ucap syukur Ewin saat diwawancarai awak media ini.
Kini, alumni anggota Ikatan Remaja Muhamadiyah, Bolaang Mongondow dan senior Mapala Walacea tersebut, menjadi warga Nahdatul Ulama diperhitungkan di Bolaang Mongondow Raya (BMR). Dan barista ternama di Morphic Coffee Haouse, usaha yang didirikan bersama dengan Mama Bumi. (*)