KILASTOTABUAN.COM, JAKARTA — Ibu rumah tangga (IRT) berinisial Z yang menjadi korban pemerkosaan empat pria mendapat pendampingan psikologis dari Polda Riau setelah sebelumnya diintimidasi dua petugas Polsek.
Usai menjalani konsultasi psikologis dan pendampingan dari petugas Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Riau, korban mengaku merasa lebih tenang.
“Terima kasih pak polisi, sudah memberikan tempat yang nyaman. Saya merasa lega, sudah bisa menceritakan semua permasalahan saya. Rasa takut saya sudah berkurang. Ternyata banyak yang sayang pada saya, mau mendengar permasalahan saya,” ucap korban kepada petugas PPA, Jumat (10/12).
Direktur Kriminal Umum Polda Riau Kombes Teddy Ristiawan mengungkapkan saat ini kondisi Z jauh lebih tenang lantaran Polda Riau telah menjamin penanganan kasus yang dilaporkan dan perlindungan penuh sebagai korban.
“Dengan demikian, hal yang berpotensi terjadi seperti sebelumnya dapat diantisipasi,” ucap Teddy.
Korban dan keluarganya saat ini ditempatkan di Rumah Perlindungan dan Trauma Center Dinas Sosial Provinsi Riau. “Hal ini dalam rangka membantu pemulihan kondisi mental korban pasca-kejadian, ini penting,” lanjutnya.
Seperti diketahui, Z menjadi korban pemerkosaan berulang kali oleh empat pria yang tak lain teman suaminya sendiri, di Desa Mahato, Kecamatan Tambusai Utara, Rokan Hulu, Riau.
Korban bahkan sampai kehilangan bayinya yang masih berusia tiga bulan yang meninggal usai dibanting salah satu pelaku.
Hingga kini polisi sudah menangkap satu tersangka berinisial DK. Tiga tersangka lainnya, yakni AT, ML, dan ZM masih dalam pemeriksaan.
Kasus pemerkosaan semula ditangani Polsek Tambusai Utara, kemudian diambil alih Polres Rokan Hulu. Belakangan kasus menjadi sorotan publik hingga akhirnya ditarik ke Polda Riau.
Pasalnya, korban dan keluarganya mengaku sempat mendapat intimidasi dari dua penyidik Polsek Tambusai Utara. Keduanya sudah diperiksa Bidang Profesi dan Pengamaman (Bid Propam) Polda Riau atas dugaan intimidasi dan pengancaman korban perkosaan, Rabu (9/12). (*)
Sumber: CNN Indonesia