KILASTOTABUAN.COM, JAKARTA – Jumlah penduduk di Jalur Gaza yang tewas dalam peperangan antara Israel dan kelompok milisi Palestina yang berlangsung selama sebelas hari mencapai 232 orang, 65 di antaranya anak-anak. Sementara penduduk Gaza yang luka-luka mencapai 1.900 orang.
Hamas yang memerintah di Jalur Gaza menyebut sejumlah kawasan di wilayah itu hancur lebur akibat serangan Israel. Mereka menyatakan sekitar 120 ribu penduduk terpaksa mengungsi.
Sedangkan jumlah korban tewas dari pihak Israel akibat serangan roket milisi Palestina dari Jalur Gaza tercatat sebanyak 12 orang.
Baca Juga: Turki Tidak Terima AS Tuduh Erdogan Anti-Yahudi
Israel dan dua kelompok utama bersenjata di Gaza, Hamas dan Jihad Islam, menyetujui gencatan senjata senjata pada Kamis (20/5) sejak pertempuran antara mereka pecah pada 10 Mei.
Menurut pernyataan dari kantor Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang dikutip AFP, kabinet sepakat dengan suara bulat menerima usulan gencatan senjata tanpa syarat dari Mesir. Namun, Israel tidak menyebutkan kapan gencatan senjata akan mulai berlaku.
Sedangkan kelompok Hamas dan Jihad Islam membenarkan mereka sepakat melakukan gencatan senjata dengan Israel. Mereka menyatakan hal itu mulai berlaku pada Jumat (21/5) pukul 02.00 waktu setempat.
Gencatan senjata itu diusulkan oleh oleh Mesir, Qatar dan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Akan tetapi, Netanyahu yang sebelumnya menghadiri pertemuan dengan para pejabat tinggi keamanan menjanjikan akan berusaha memulihkan ketenangan dan keamanan bagi warga Israel. (*)
Sumber: CNN Indonesia