KILASTOTABUAN.COM, JAKARTA — Malaysia kembali dilanda banjir pada Minggu (2/1). Banjir ini menerjang tujuh negara bagian dan menyebabkan 8.727 warga kembali dievakuasi.
Badan Penanggulangan Bencana Nasional Malaysia menyatakan tujuh negara yang terkena dampak banjir yakni Terengganu, Pahang, Johor, Malacca, Negeri Sembilan, dan Sabah. CNN melaporkan bahwa para warga dievakuasi ke 128 pusat pengungsian.
Malaysia terus mengalami pasang surut banjir sejak 17 Desember lalu karena hujan lebat. Secara keseluruhan, 125.490 orang terkena dampak banjir tersebut, dan 117.700 di antaranya sudah kembali ke rumah.
Inspektur Jenderal Kepolisian Malaysia, Acryl Sani Abdullah Sani, mengatakan bahwa akibat banjir-banjir ini, setidaknya 50 orang meninggal dunia dan dua lainnya masih hilang.
Departemen Irigasi dan Drainase Malaysia (DID) sudah memberikan peringatan terbaru terkait kemungkinan air pasang mulai Minggu (2/1) hingga Rabu (5/1) dan mewanti-wanti penduduk pesisir Malaysia.
“Meskipun fenomena air pasangan saat ini masih lebih rendah dibandingkan November tahun lalu, situasi bisa menjadi lebih buruk bila ada angin kencang, gelombang pasang, dan hujan lebat yang terjadi bersamaan, menyebabkan banjir bandang, luapan air laut, dan banjir pantai,” demikian pernyataan DID, dikutip The Straits Times.
Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum, Wan Uzir Sulaiman, mengatakan bahwa infrastruktur yang rusak seperti jalan, jembatan, dan lereng harus segera diperbaiki untuk memastikan akses dan konektivitas selama banjir.
“Kekhawatiran kami adalah gelombang kedua banjir. Banjir yang terjadi sebelumnya telah menyebabkan banyak kerusakan, dan gelombang kedua dapat menyebabkan kerusakan yang lebih parah,” tutur Sulaiman kepada Bernama, Minggu (2/1).
“Kami telah mengidentifikasi lereng yang ‘terluka’ dan kami telah mengambil langkah-langkah untuk mencegah tanah longsor.”
Sementara itu, Perdana Menteri Malaysia, Ismail Sabri Yaakob, menyatakan pemerintah tengah mencari solusi jangka panjang untuk mengatasi banjir.
Ia juga menuturkan pemerintah berusaha memberikan lebih banyak bantuan keuangan, seperti menggelontorkan bantuan senilai RM61.000 atau setara Rp208 juta untuk keluarga yang menjadi korban banjir. (*)
Sumber: CNN Indonesia