Jakarta, CNN Indonesia — Pendukung Taliban di Kota Korst, Afghanistan, menggelar parade kemenangan dengan membawa peti mati yang diselimuti bendera Amerika Serikat dan negara asing lain.
Para pendukung itu terlihat berarak di tengah kota. Beberapa orang terlihat mengangkat senjata tingi-tinggi, sementara yang lain mengibarkan bendera Taliban atau mengabadikan prosesi itu di gawainya.
Parade “pemakaman” tersebut menjadi perayaan Taliban atas akhir dari invasi 20 tahun yang dilakukan AS dan anggota NATO di Afghanistan.
“31 Agustus adalah hari kebebasan kami secara resmi. Hari ini, pendudukan Amerika dan NATO meninggalkan negara ini (Afghanistan),” ujar pejabat Taliban, Qari Saeed Khosti, kepada stasiun televisi lokal Zhman TV yang dikutip Reuters, Selasa (30/8).
Untuk merayakan kepergian pasukan AS, Taliban tak hanya melakukan parade peti mati. Sesaat setelah penerbangan terakhir AS pada Senin (30/8) malam, sejumlah gerilyawan Taliban di Kabul merayakannya dengan memberondong tembakan ke udara.
Sementara itu, di provinsi Kandahar, seorang pria tampak tergantung di helikopter Black Hawk buatan AS, yang berputar-putar di wilayah itu.
Baca Juga: Vaksin Moderna Diduga Terkontaminasi Kembali Ditemukan di Jepang
Foto-foto lain yang juga beredar menunjukkan anggota Taliban berjalan melalui bandara Kabul menggunakan sisa seragam tentara AS. Beberapa orang terlihat mengacungkan senapan dan yang lainnya mencoba kacamata night vision canggih atau mengukur helikopter.
Juru bicara Pentagon, John Kirby, mengatakan militer AS tidak khawatir dengan foto tersebut karena helikopter tak bisa diterbangkan.
Namun, sejumlah video yang beredar juga menunjukkan Taliban menerbangkan helikopter Black Hawk “warisan” AS yang awalnya ditujukan untuk Angkatan Bersenjata Afghanistan.
Sebelum meninggalkan Afghanistan, pasukan AS menghancurkan lebih dari 70 pesawat dan puluhan kendaraan lapis baja. Mereka juga melumpuhkan sistem pertahanan udara yang telah menggagalkan upaya serangan roket ISIS.
Usai pasukan asing hengkang, Taliban mendeklarasikan kemerdekaan Afghanistan. Mereka berharap tak akan ada lagi pendudukan yang terjadi di negaranya.
Taliban juga mengaku ingin membangun hubungan diplomatik dengan negara Barat dan negara-negara lainnya di dunia. (*)
Sumber: CNN Indonesia