KILASTOTABUAN.COM, JAKARTA- Dua perusahaan raksasa teknologi dunia, Apple dan Google sempat dituduh menghapus Palestina dari peta daring milik mereka beberapa waktu lalu.
Sebab, melalui laman pencarian untuk Palestina di Apple Maps dan Google Maps hanya menunjukkan wilayah Jalur Gaza dan Tepi Barat. Namun tidak ada label untuk Palestina.
Menurut Independent, klaim bahwa Palestina dihapus dari peta awalnya berasal dari unggahan akun Instagram “Astagfirvlah” yang menuduh kedua perusahaan itu mengeluarkan Palestina secara resmi dari peta mereka.
Buntut dari unggahan tersebut, sejumlah Forum Jurnalis Palestina merilis pernyataan yang mengutuk Google dan Apple. Alhasil, warganet pun tergerak untuk menyerukan tagar #PalestinaIsHere, melansir The Guardian.
Selain menaikkan tagar #PalestinaIsHere, ada sebuah petisi online yang menyindir pimpinan Google dan Apple dengan bunyi “Dua Pendiri Yahudi”.
Dikutip dari The New York Times, petisi online tersebut berhasil mengumpulkan lebih dari 280.000 tanda tangan. Bahkan beberapa warganet di media sosial Twitter mengajak masyarakat dunia untuk memboikot Google dan Apple.
Lantas apakah alasan dan fakta yang dibeberkan Google terkait tidak adanya label Palestina? Berikut ulasannya.
1. Palestina Memang Tak Dilabeli di Google Maps
Juru bicara Google mengatakan bahwa memang tidak ada label ‘Palestina’ di Google Maps, namun mereka mengaku menemukan bug yang menghapus label Tepi Barat dan Jalur Gaza.
“Tidak pernah ada label Palestina di Google Maps, namun kami menemukan bug yang menghapus label untuk Tepi Barat dan Jalur Gaza. Kami bekerja dengan cepat untuk memunculkan label itu kembali ke area tersebut,” kata Google.
Fakta yang ada, Palestina memang tidak pernah dicantumkan sama sekali di Google Maps, bukan pernah ada kemudian dihapus keberadaannya.
Baca Juga: Viral Amuk Pria di Bandara soal Antigen, Pakar Ingatkan PCR
2. Hanya Ada Label Jalur Gaza dan Tepi Barat
Apabila pengguna mengeklik nama wilayah Jalur Gaza atau Tepi Barat, maka keterangan akan menunjukkan wilayah ini merupakan salah satu kota di Palestina yang dideklarasikan pada 1988.
Bahasa itu telah berlaku sejak 2013, ketika Google mengikuti keputusan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Palestina sendiri diakui oleh PBB dan 136 anggotanya sebagai negara merdeka tetapi tidak di Amerika Serikat tempat Apple dan Google berkantor pusat.