KILASTOTABUAN.COM, JAKARTA — Letusan gunung berapi bawah laut di Tonga pada Jumat dan Sabtu pekan lalu dilaporkan terasa hingga berbagai penjuru dunia.
Erupsi kedua gunung berapi Hunga Tonga-Hunga Ha’apai pada Sabtu petang bahkan memicu gelombang tsunami yang menyapu sebagian besar wilayah negara kepulauan Pasifik tersebut.
Gambar satelit menunjukkan erupsi gunung Hunga Tonga-Hunga Ha’apai memuntahkan asap dan abu puluhan kilometer ke udara.
Suara gemuruh juga terdengar sampai Alaska, Amerika Serikat, yang berjarak 10.000 kilometer dari gunung bawah laut tersebut.
Meski demikian, tingkat kerusakan di Tonga akibat letusan ini belum jelas, mengingat jalur komunikasi di wilayah tersebut terputus.
Survei Geologi AS mencatat erupsi yang terjadi pada Sabtu (15/1) memiliki kekuatan yang sama dengan gempa bumi bermagnitudo 5,8 pada kedalaman nol, dikutip dari AFP.
Akibat letusan ini, gelombang air laut setinggi 1,2 meter menyapu ibu kota Tonga, Nuku’alofa.
Beberapa warga melaporkan mereka harus berlari ke dataran tinggi. Masyarakat terpaksa meninggalkan rumah mereka yang tergenang air, memiliki kerusakan struktural, dan dipenuhi dengan batu kerikil dan abu yang jatuh dari langit.
Peneliti Selandia Baru Marco Brenna menggambarkan dampak erupsi ini “relatif ringan,” tetapi mengatakan ancaman erupsi susulan dengan dampak yang lebih besar tak bisa diabaikan.
Di Selandia Baru, yang berjarak lebih dari 2.300 kilometer dari Tonga, sebanyak 120 orang harus dievakuasi akibat gelombang besar. Gelombang ini juga menghancurkan beberapa kapal.
Di Jepang, gelombang air laut setinggi 1,2 meter menghantam wilayah pesisir pantai Pasifik. Badan Meteorologi negara ini juga memperingatkan gelombang dapat mencapai hingga 3 meter.
Di Australia, pantai populer Bondi di Sydney harus mengevakuasi beberapa warga sebagai langkah pencegahan. Di California, jalan-jalan di pesisir Santa Cruz terendam air dan terpaksa ditutup.
Stasiun Cuaca Fife di Skotlandia sempat men-tweet “sangat luar biasa saat berpikir kekuatan (erupsi) dapat mengirimkan gelombang kejut ke seluruh dunia.”
Pernyataan ini muncul setelah letusan gunung tersebut terdeteksi dalam grafik tekanan udara badan itu.
Gunung Hunga-Tonga-Hunga-Ha’apai, yang berjarak 65 kilometer dari Nuku’alofa, memiliki rekam jejak aktivitas yang sering berubah tiba-tiba.
Dalam beberapa tahun terakhir, erupsi gunung itu sempat menembus permukaan laut pada 2009. Pada 2015, gunung ini juga sempat memuntahkan banyak batu besar dan abu ke udara. (*)
Sumber: CNN Indonesia