KILASTOTABUAN.COM, JAKARTA — Malaysia kembali pecah rekor kasus Covid-19 dengan 21.688 infeksi corona dalam 24 jam belakangan hingga hari ini, Kamis (12/8). Infeksi corona pada ibu hamil di Malaysia juga dilaporkan meningkat.
Kementerian Kesehatan Malaysia melaporkan bahwa kasus pada hari ini merupakan yang tertinggi selama pandemi melanda Negeri Jiran.
Sebelumnya, kasus harian tertinggi di Negeri Jiran terjadi pada 6 Agustus dengan 20.899 kasus. Angka itu sempat turun, tapi tak signifikan. Kemarin, Rabu (11/8), Covid-19 harian melonjak lagi, bertambah 20.780 kasus.
Penyumbang kasus tertinggi hari ini masih Selangor dengan 6.278 kasus, disusul Kuala Lumpur dengan 2.463 kasus, Kedah dengan 2.143 kasus, dan Sabah dengan 2.052 kasus.
Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia, Noor Hisham Abdullah, mengatakan bahwa infeksi corona terhadap ibu hamil juga meningkat dalam beberapa bulan belakangan.
Baca Juga: Sputnik V 83 Persen Efektif untuk Varian Delta, Sesuai Klaim Rusia
Kenaikan pertama terlihat pada Oktober 2020 lalu. Kata Noor Hisham, rata-rata 200 ibu hamil positif Covid di bulan-bulan setelahnya.
Persentase ibu hamil yang terpapar Covid juga meningkat menjadi 5,3 persen pada 7 Agustus, padahal sempat menyentuh 3 persen pada 10 Juli.
“Analisis secara rinci menunjukkan rasio ibu hamil terinfeksi Covid-19 yang mendapat perawatan intensif, dibandingkan dengan jumlah pasien kritis terinfeksi Covid-19, adalah 1 banding 20,” kata Noor Hisham seperti dikutip Malay Mail, Rabu (11/8).
Ia kemudian berkata, “Rasio ini jauh lebih tinggi dibandingkan rasio ibu hamil terinfeksi Covid-19 di masyarakat umumnya, yaitu 1 banding 220.”
Menurut Noor Hisham, hingga 9 Agustus, setidaknya 70 ibu hamil meninggal akibat komplikasi Covid-19 tahun ini.
Noor Hisham mengatakan bahwa kenaikan pertama dalam kematian seperti itu terdeteksi ketika 17 ibu hamil meninggal pada Juni lalu.
Baca Juga: SSM Terima Lisensi Diving Resmi dari POSSI Sulut
Dia mengatakan bahwa dua dari kematian itu melibatkan mereka yang hanya menerima satu dosis vaksin Covid-19, sementara 15 lainnya tak punya riwayat vaksinasi.
Data saat ini, lanjut Noor Hisham, menunjukkan 47 persen dari kematian melibatkan mereka yang memiliki dua atau lebih penyakit komorbid.
Sementara itu, pemerintah terus menggencarkan vaksinasi ibu hamil. Kemenkes Malaysia mencatat, per 8 Agustus, total 146.759 ibu hamil telah terdaftar di aplikasi MySejahtera untuk vaksin Covid-19.
Dari jumlah itu, sebanyak 83.251 atau 57 persen telah menerima setidaknya satu dosis vaksin. Sementara itu, 20 persen sudah divaksin secara penuh.
Berdasarkan perkiraan jumlah ibu hamil per tahun, persentase yang mendaftar untuk mendapatkan vaksinasi di aplikasi MySejahtera masih rendah, yaitu 40 persen.
Secara keseluruhan, total kasus Covid-19 di Malaysia mencapai 1.342.215 juta dengan 11.373 kematian.
Malaysia beberapa bulan ini tengah mengalami lonjakan kasus Covid-19. Penguncian wilayah yang ditetapkan pada 1 Juni lalu pun dianggap belum berdampak mengurangi kasus virus corona.
Lonjakan Covid-19 ini memicu gejolak politik di Malaysia. Partai terbesar di koalisi pemerintahan Malaysia, UMNO, menarik diri karena menganggap PM Muhyiddin Yassin gagal menangani pandemi.
Sementara itu, pihak oposisi menuntut Muhyiddin mundur. Parlemen Malaysia bakal menggelar pemungutan suara mosi tidak percaya pada 7 September mendatang. (*)
Sumber: CNN Indonesia