KILASTOTABUAN.COM, JAKARTA — Pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un, memperingatkan jajaran pemerintahannya bahwa mereka harus berjuang keras untuk memperkuat perekonomian dan pertahanan tahun depan.
“Tahun depan akan sangat penting karena kita harus berjuang keras seperti tahun ini,” ujar Kim dalam rapat komite pusat politbiro Partai Buruh Korut, sebagaimana dilansir kantor berita KCNA, Kamis (1/12).
Secara keseluruhan, Kim mengaku puas dengan kinerja jajaran pemerintahannya dalam mengimplementasikan rencana ekonomi lima tahunan yang dicanangkan sebelumnya.
“Sangat menggembirakan melihat perubahan positif di berbagai urusan negara, termasuk politik, ekonomi, kebudayaan, dan pertahanan nasional yang terbukti dari manajemen stabil perekonomian dan kesuksesan besar di sektor agrikultur dan konstruksi,” ucapnya.
Meski Kim menggembar-gemborkan kesuksesan Korut, Perserikatan Bangsa-Bangsa melaporkan bahwa negara itu masih didera krisis pangan dan energi akibat sanksi internasional.
Selain itu, Korut juga kian terisolasi karena pemerintah menutup perbatasan demi mencegah pandemi Covid-19. Di tengah penutupan itu, industri agrikultur Korut juga sempat terpukul akibat sejumlah bencana.
Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) menyatakan bahwa Korea Utara menghadapi kekurangan pangan sekitar 860 ribu ton pada tahun ini.
Menurut laporan FAO yang dirilis awal Juli lalu, Korea Utara diproyeksikan hanya menghasilkan 5,6 juta ton biji-bijian di tahun ini.
Jumlah itu kurang 1,1 juta ton dari angka yang dibutuhkan Korut untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh warganya.
Meski akan ditambah dengan impor yang ditargetkan sebanyak 205 ribu ton, Korut tetap akan menghadapi kemungkinan kekurangan pangan sekitar 860 ribu ton.
“Jika kesenjangan ini tak cukup ditutupi melalui impor komersial dan/atau bantuan pangan, Korut akan mengalami masa sulit dari Agustus hingga Oktober,” demikian laporan FAO yang dikutip AFP. (*)
Sumber: CNN Indonesia
Muchas gracias. ?Como puedo iniciar sesion?