KILASTOTABUAN.COM, JAKARTA — Setidaknya lima demonstran tewas karena aksi protes anti-kudeta di Sudan pada Sabtu (13/11) berakhir ricuh setelah aparat membubarkan massa dengan tembakan dan gas air mata.
Komite Pusar untuk Dokter Sudan melaporkan bahwa kelima demonstran itu mengikuti dua aksi berbeda. Dua orang tewas di Kota Omdurman, sementara tiga lainnya di timur Khartoum.
Menurut laporan petugas medis, empat orang tewas akibat tembakan, sementara satu lainnya meninggal dunia usai kehabisan napas akibat gas air mata.
Stasiun televisi pemerintah Sudan juga melaporkan bahwa 39 anggota kepolisian “terluka parah” dalam bentrokan dengan demonstran.
Aparat menuding para demonstran menyerang salah satu pos polisi. Menurut mereka, demonstrasi “yang berawal damai langsung berubah ricuh.”
Kepolisian juga membantah mereka melepaskan tembakan. Menurut mereka, kepolisian menggunakan “kekuatan minimal.”
Dengan korban yang jatuh pada bentrokan ini, setidaknya 20 orang tewas dalam bentrokan setelah militer melakukan kudeta terhadap Perdana Menteri Abdalla Hamdok pada 25 Oktober lalu.