KILASTOTABUAN.COM, JAKARTA — Amerika Serikat kembali mencatat rekor kasus harian dengan 465.670 kasus pada Rabu (30/12). Dengan demikian AS pecah rekor selama dua hari berturut.
Sebelumnya, pada Selasa (29/12), AS melaporkan kasus harian dengan 335.037 kasus dan angka kematian 2.017 jiwa.
Lonjakan kasus di Amerika Serikat terjadi sejak akhir November lalu yang diduga dipicu varian Omicron. Namun demikian, angka kematian dan rawat inap tak mengalami kenaikan.
Pertengahan Desember lalu, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, memperingatkan orang-orang yang belum vaksin berisiko terinfeksi varian Omicron dan memicu kematian saat musim dingin.
Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) Amerika memprediksi total kematian akibat Covid-19 pada 8 Januari, sekitar 837 ribu hingga 845 ribu kematian.
Menurut data Worldometer rata-rata kasus harian Covid-19 di Amerika Serikat naik hingga 76 persen dari pekan sebelumnya. Di pekan lalu, rata-rata kasus dalam seminggu sebanyak 1,2 juta, sementara pekan ini 2,1 juta kasus.
Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, Anthony Fauci, meyakini Omicron akan menjadi varian virus yang dominan di AS dalam waktu dekat.
“(varian) ini punya apa yang kami sebut waktu penggandaan sekitar tiga hari. Dan jika Anda menghitungnya, jika Anda hanya memiliki beberapa persentase isolat yang menjadi Omicron, segera itu akan menjadi varian yang dominan,” kata Fauci dalam acara “Good Morning America” di ABC.
Ia membandingkan kasus varian Omicron dengan cepat melonjak di Afrika Selatan dan Inggris.
Meski kasus naik, Amerika Serikat justru menawarkan kelonggaran di sektor perjalanan. Mereka mencabut larangan izin masuk wisatawan dari delapan negara di Afrika Selatan.
CDC juga mengurangi masa karantina untuk kasus tanpa gejala menjadi lima hari, yang tadinya 10 hari. Sejauh ini, total kasus Covid di AS mencapai 54 juta kasus dan 844 ribu kematian. (*)
Sumber: CNN Indonesia