KILASTOTABUAN.COM, JAKARTA — Presiden Vladimir Putin membalas peringatan Presiden Joe Biden yang menyatakan Amerika Serikat akan mengambil langkah balasan ‘ekonomi’ jika Rusia menyerang Ukraina. Menurut Putin, sanksi ekonomi tak akan berdampak positif.
Salah satu penasihat Kremlin, Yuri Ushakov, mengatakan bahwa saling balas pernyataan itu terjadi saat Putin dan Biden bertemu secara virtual pada Selasa (7/12).
“Presiden AS membicarakan kemungkinan sanksi, dan presiden kami membicarakan apa yang dibutuhkan Rusia, dan sanksi bukanlah hal baru. Sanksi sering digunakan sejak lama, tapi sayangnya, tidak ada efek positif untuk AS maupun Rusia,” kata Ushakov, sebagaimana dikutip TASS.
Menurut Ushakov, dalam pertemuan virtual itu, Biden menyebutkan sanksi dapat dijatuhkan di beberapa bidang, seperti ekonomi, finansial, dan politik.
“Masih tidak jelas mengapa sanksi ini harus dijatuhkan. Presiden kami mengatakan (kepada Biden) bahwa ‘Anda mengkhawatirkan sesuatu yang tak kami mengerti’ dan kami khawatir dengan apa yang jelas menurut kami,” tutur Ushakov.
Dalam pertemuan itu, Biden memang dilaporkan memberikan peringatan keras kepada Putin bila Rusia benar-benar memutuskan untuk ‘menginvasi’ Ukraina.
Biden mengingatkan Putin bahwa negara Barat akan memberikan ‘serangan balik yang kuat’ terkait ancaman sanksi di bidang ekonomi sebagai balasan.
Pertemuan virtual ini sendiri sempat digadang bakal menjadi celah untuk mengurangi ketegangan di perbatasan Rusia-Ukraina.
AS, NATO, dan Ukraina menilai Rusia sedang mempersiapkan diri untuk menyerang Ukraina. Ukraina menuduh Rusia telah mengirim lebih dari 94 ribu personel ke perbatasan dan akan melakukan serangan pada akhir Januari mendatang.
Sementara itu, Rusia membantah kabar invasi tersebut. Sebaliknya, Putin menilai hubungan antara Ukraina dan NATO mengancam Rusia. (*)
Sumber: CNN Indonesia