KILASTOTABUAN.COM, JAKARTA – Kementerian Pertahanan Turki menyatakan dua tentara tewas dan tiga lainnya terluka pada Sabtu (11/9) waktu setempat dalam sebuah serangan di wilayah barat laut Suriah, Idlib.
“Rekan kami terbunuh dalam serangan keji dan terkenal,” kata Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar, seperti dikutip dari AFP, Minggu (12/9).
Hulusi melanjutkan bahwa penyerang menargetkan satu unit yang kembali dari patroli. Namun, ia tak merincikan tentang jenis serangan.
Sedangkan, seorang wartawan AFP di tempat kejadian mengatakan ledakan bom terjadi di jalan Idlib-Bennish.
Baca Juga: FBI Curiga Intelijen Saudi Terlibat dalam Tragedi 11 September
Untuk diketahui, Idlib adalah rumah bagi kubu jihadis dan pemberontak besar terakhir di barat laut Suriah.
Sementara, kantor kepresidenan bersumpah akan membalas pembunuhan tersebut. Juru Bicara Kepresidenan Turki Ibrahim Kalin mengucapkan belasungkawa kepada keluarga tentara yang terbunuh.
Di akun Twitternya, ia menambahkan bahwa tidak ada kematian prajurit yang tidak dibalas. “Darah yang ditumpahkan oleh para martir kami tidak pernah luput dari hukuman dan begitu pula kali ini,” katanya.
Akar, ditemani oleh para jenderal militer, mengunjungi tentara yang terluka yang dipindahkan ke rumah sakit di kota Hatay, Turki selatan.
Setelah beberapa serangan berturut-turut oleh pasukan pemerintah, gencatan senjata dinegosiasikan dengan rezim Suriah, tetapi beberapa kelompok telah menolak perjanjian tersebut.
Gencatan senjata sudah berlaku sejak Maret 2020. Gencatan ini ditengahi oleh negara tetangga Turki yang mendukung beberapa kelompok pemberontak dan sekutu rezim Suriah Rusia. Kendati begitu, tetap terjadi bentrokan sporadis. (*)
Sumber: CNN Indonesia