KILASTOTABUAN.COM, JAKARTA – Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Melki Laka Lena meminta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bertanggung jawab soal keterlambatan pasokan oksigen yang diduga menyebabkan 63 pasien di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Sardjito, Yogyakarta meninggal dunia.
Pasalnya, menurut Melki, RSUP Dr Sardjito sudah mengirimkan surat ke Kemenkes tentang kondisi pasokan oksigen yang dimiliki pada Sabtu (3/7).
“Pertama, ini adalah tanggung jawab Kemenkes yang bertanggung jawab terhadap aturan dan menggerakkan industri agar bisa mensuplai. Apalagi, 3 Juli itu Direktur Utama RSUP Sardjito sudah mengirim surat dari kemarin terkait kondisi pasokan oksigen medis yang mereka miliki,” kata Melki kepada wartawan, Minggu (4/7).
Melki menilai Kemenkes seharusnya langsung bergerek merespons informasi soal pasokan oksigen. Menurutnya, peristiwa keterlambatan pasokan oksigen yang diduga menyebabkan 63 pasien di RSUP Dr Sardjito meninggal merupakan kelalaian Kemenkes.
Baca Juga: 400 Ribu Warga India Meninggal Akibat Covid-19
“Jadi mesti ada yang bertanggung jawab terhadap kematian 63 pasien di RSUP karena itu kelalaian Kemenkes yang sudah diberikan surat tapi tidak bergerak,” ujar politikus Partai Golkar itu.
Sebelumnya, sebanyak 63 pasien di RSUP Dr Sardjito meninggal dalam sehari semalam. Keterlambatan pasokan oksigen diduga turut menyebabkan meninggalnya pasien dengan jumlah yang belum pernah terjadi dalam sejarah rumah sakit ini.
Pasien yang meninggal di RSUP Dr Sardjito pada Sabtu (3/6) hingga Minggu (4/6) dinihari terdiri dari sembilan orang di ruang intensif, 30 di bangsal rawat inap, dan 12 di instalasi gawat darurat. Mereka merupakan pasien covid-19 yang rata-rata mengalami pemburukan dan butuh pasokan oksigen.
RSUP Dr Sardjito sebenarnya mengajukan permohonan dukungan oksigen untuk penanganan pasien Covid-19 menyusul terjadinya lonjakan pemakaian.
Permohonan tersebut disampaikan Direktur Utama RSUP Dr Sardjito Rukmono Siswishanto melalui surat yang ia tujukan kepada Menteri Kesehatan dan sejumlah pejabat terkait di DIY.
Melalui surat tersebut, Rukmono menyampaikan, persediaan oksigen kian tergerus seiring adanya peningkatan kasus covid-19. Maka dari itu pihaknya mencoba berkoordinasi dengan berbagai pihak guna memperoleh pasokan oksigen dari penyedia maupun sumber lain.
“Tetapi sampai saat ini masih mengalami kendala dan pasokan oksigen diperkirakan paling cepat akan datang ke RSUP Dr Sardjito Yogyakarta pada hari Minggu tanggal 4 Juli 2021 pukul 12.00 WIB,” tulis Rukmono dalam keterangannya, Sabtu (3/7). (*)
Sumber: CNN Indonesia