KILASTOTABUAN.COM, JAKARTA — Video debat antara Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat dengan Ketua Adat Marapu, Sumba, Umbu Maramba Hawu soal tanah viral di media sosial. Dalam debat itu, Viktor sempat mengancam dan melontarkan hinaan kepada Umbu.
Dalam video tersebut, terlihat Viktor dan rombongannya duduk di kursi. Di depan rombongan itu, duduk juga Umbu Maramba.
Umbu Maramba mengatakan pemerintah harus menghargai tanah ulayat. Menurutnya, gubernur tidak boleh memberikan tanah tersebut ke pihak lain karena itu sudah sejalan dengan peraturan.
“Saya tidak melawan pemerintah, tidak melawan Gubernur karena itu sudah aturannya. Tetapi kita sebagai manusia yang tahu, berarti kita harus menghargai hak ulayat. Kita harus menghargai karena ini sudah ada di dalam aturan, itu saja,” kata Umbu dalam video tersebut dikutip Kamis (2/12).
“Tetapi kalau Pak Gubernur kasar-kasar begini, eh saya juga tidak mau lari, mati na mati. Saya punya keluarga juga banyak, mereka mau mati juga gara-gara ini tanah,” imbuhnya.
Pernyataan Umbu itu lantas dibantah oleh Viktor. Ia berujar, pihaknya datang untuk mengurus tanah bukan untuk menembak.
“Siapa yang mau kasih mati? Saya datang di sini bukan untuk kasih mati lu. Saya datang di sini untuk urus kalian punya hidup. Makanya saya mau urus ini tanah. Kau mengerti atau tidak?” cetusnya.
Namun, Viktor juga mengancam akan memenjarakan Umbu dan masyarakat adat jika tak patuh dengan pemerintah.
“Datang omong supaya saya urus baik-baik buat kalian. Tetapi, kalau kalian berbeda dengan pemerintah supaya ganggu, kalian akan berhadapan dengan saya,” ucapnya.
“Saya tidak tembak kalian, tidak ada. Saya angkut kalian kasih masuk di penjara. Kalian berhadapan dengan pemerintah, dengar itu baik-baik. Saya yang berurusan, saya Gubernur, saya tidak takut,” ujar Viktor.
Dia, yang juga kader Partai NasDem ini, menegaskan tanah tersebut milik pemerintah provinsi. “Tanah ini masuk aset punya provinsi. Kau jangan bantah-bantah, nanti saya bangun saya falungku (pukul) kau!” serunya.
“Kita hanya tani saja,” jawab Umbu.
“Saya gubernur, datang ke sini capek… monyet kau! Kamu pikir ini siapa?” balas Viktor.
Saat mengonfirmasi ke nomor telepon Viktor, CNNIndonesia.com ditanggapi oleh stafnya. Dia membenarkan dalam video tersebut adalah Viktor. Namun, video yang beredar di media sosial telah dipenggal.
“[Video] itu kan dipotong-potong. Itu tanah provinsi. Akan digunakan untuk kepentingan masyarakat NTT. Akan dikelola oleh provinsi karena tanah provinsi,” kata sang staf, kepada CNNIndonesia.com, Kamis (2/12).
Ia juga membantah bahwa Viktor telah memberikan hak guna usaha (HGU) ke salah satu korporasi besar. “Enggak dong. Silakan cek BPN (Badan Pertanahan Nasional),” tandasnya. (*)
Sumber: CNN Indonesia