KILASTOTABUAN.COM, JAKARTA — Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyerahkan bukti-bukti dari hasil audit investigasi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) kepada Kejaksaan Agung (Kejagung) terkait pengadaan pesawat ATR 72-600 yang dilakukan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.
“Kami serahkan bukti-bukti audit investigasi, jadi bukan tuduhan, karena kita eranya bukan lagi saling menuduh tetapi mesti ada fakta yang diberikan,” ujar Erick seperti dikutip dari Antara, Selasa (11/1).
Ia juga mengungkapkan indikasi korupsi dengan merek berbeda terkait proses pengadaan pesawat terbang hingga lessor yang kini sedang melilit maskapai pelat merah itu.
Erick menegaskan pihaknya sedang melakukan upaya pembersihan berbagai perusahaan pelat merah dari indikasi pelanggaran hukum, salah satunya Garuda Indonesia.
“Saya rasa sudah saatnya memang oknum-oknum yang ada di BUMN harus dibersihkan dan inilah tujuan utama kami terus menyehatkan BUMN tersebut,” katanya.
Terkait pengadaan pesawat ATR 72-600, Erick mengatakan pengadaan pesawat tersebut melalui leasing, merupakan pengembangan kasus lama yang terjadi pada era Emirsyah Satar sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia.
Saat itu, Garuda mendatangkan 35 unit pesawat tersebut untuk melayani rute-rute penerbangan jarak tempuh kurang dari 900 mil laut. Pasalnya, pesawat tersebut diklaim punya kapabilitas untuk menjangkau bandara-bandara kecil dengan landasan pacu kurang dari 1.600 meter.
Seiring berjalannya waktu, perseroan mengembalikan pesawat-pesawat tersebut kepada pihak lessor karena dianggap kurang cocok untuk beroperasi di Indonesia.
Dalam laporannya kepada Kejaksaan Agung, Erick juga menyampaikan tentang rencana pemerintah yang ingin melakukan restrukturisasi untuk menyelamatkan Garuda Indonesia.
Seperti diketahui, saat ini maskapai tengah dilanda badai keuangan akibat pengelolaan yang buruk di masa lalu. Akibatnya, Garuda memiliki utang yang membengkak hingga Rp140 triliun.
Melihat fakta tersebut, Kementerian BUMN akan melakukan restrukturisasi untuk menyelamatkan perusahaan. Erick menegaskan pihaknya akan fokus melakukan transformasi supaya Garuda bisa lebih akuntabel, profesional, dan transparan.
“Ini bukan sekadar penangkapan atau menghukum oknum yang ada, tetapi perbaikan administrasi menyeluruh,” ujarnya.
Sementara itu, Jaksa Agung Sanitiat Burhanuddin menyampaikan dukungannya terhadap upaya Menteri BUMN Erick Thohir yang menginginkan transformasi di tubuh maskapai Garuda Indonesia.
“Kami tidak akan berhenti di sini dan akan mengembangkan sampai Garuda benar-benar bersih,” katanya. (*)
Sumber: CNN Indonesia