KILASTOTABUAN.COM, Jakarta- Manuver mantan Panglima TNI yang kini menjabat Kepala Kantor Staf Presiden Jendral (purn) Moeldoko di tengah seteru Partai Demokrat mengundang respons juniornya di Angkatan Darat, Gatot Nurmantyo.
Panglima TNI periode 2014-2017 itu menganggap sikap Moeldoko tak mencerminkan kualitas dan etika prajurit TNI. itu disebut tidak memiliki jiwa prajurit TNI yang kerap mengedepankan demokrasi.
Gatot juga tak menyangka, pada akhirnya Moeldoko mau menerima tawaran jabatan ketua umum partai lewat KLB yang dipermasalahkan tersebut.
“Saya ingin garis bawahi bahwa apa yang beliau [Moeldoko] lakukan sama sekali tidak mencerminkan kualitas, etika, moral dan kehormatan yang dimiliki seorang prajurit,” ungkap Gatot seperti dikutip dari akun Instagram resmi miliknya, Selasa (16/3).
Baca Juga: MK Bakal Putuskan 32 Sengketa Pilkada pada 18-22 Mareta
Gatot melanjutkan, apa yang dilakukan Moeldoko itu tidak menunjukkan sikap seorang prajurit yang idealnya memegang teguh demokrasi dan bersikap sesuai moral serta etika.
Terkait sikap Moeldoko tersebut, Gatot mengakui sempat tak percaya. Apalagi Moeldoko yang pernah menjadi atasannya di TNI itu telah ia anggap sebagai guru dan mentor.
Gatot juga sempat ragu Moeldoko mau menerima jabatan ketua umum Partai Demokrat yang ditetapkan oleh KLB di Deli Serdang pada 5 Maret lalu. Pasalnya KLB itu disebut ilegal oleh Agus Harimurti Yudhoyono dan sejumlah pakar hukum.
“Bukan apa-apa hanya karena hampir saya tidak percaya bahwa akan kejadian dan beliau mau. Logika berpikir saya, saya tidak menduga. Mengapa, karena beliau adalah senior saya di akademi militer, beliau juga ikut membentuk saya,” kata Gatot.
“Dengan seluruh atribut [prajurit] yang melekat, hingga ikut KLB dan terima didaulat sebagai Ketua Umum sangat susah bagi saya menduga bahwa yang bersangkutan akan melakukan tindakan itu,” lanjutnya.
Hingga saat ini, salah satu anak buah Presiden Joko Widodo di pemerintahan itu belum memberi komentar apa pun terkait pernyataan yang dilontarkan Gatot.
Baca Juga: Wacana Jokowi 3 Periode Didukung Waketum PKB
Namun salah satu inisiator KLB Demokrat, Darmizal mengatakan tak ambil pusing dengan pernyataan Gatot Nurmantyo. Dia memastikan Demokrat kubu KLB Deli Serdang tetap bekerja memperjuangkan partai.
“Seperti pepatah saja kami jalani, anjing menggonggong, kafilah berlalu. Jadi mau ngomong apa aja silakan. Selagi kami menjalankan koridor, aturan hukum, nilai-nilai, dan norma yang ada di negeri tercinta ini, show must go on,” kata Darmizal saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (16/3).
Sementara Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin enggan berkomentar. Menurut dia, hal tersebut tak berkaitan dengan jabatan Moeldoko di KSP.
“Sudah masuk di ranah pribadi itu. Tidak ada hubungannya dengan KSP atau pemerintahan,” ujar Ngabalin
Diketahui, Moeldoko ditetapkan sebagai ketua umum Partai Demokrat lewat Kongres Luar Biasa di Deli Serdang pada 5 Maret.
KLB digagas sejumlah kader yang telah dipecat oleh Agus Harimurti Yudhoyono. Melalui forum itu, Moeldoko menerima kepercayaan menjabat ketua umum sesuai hasil KLB di Deli Serdang. (*)
Sumber: CNN Indonesia