KILASTOTABUAN.COM, JAKARTA — Tim Panitia Khusus Ibu Kota Negara (Pansus IKN) yang terdiri dari sejumlah fraksi DPR RI bakal meninjau lokasi calon ibu kota negara baru di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur pada 10 Januari pekan depan.
Wakil Ketua Pansus IKN, Saan Mustopa mengatakan, peninjauan secara fisik itu dilakukan menyusul sejumlah kabar, antara lain terkait kondisi wilayah yang kerap dibekap banjir.
“Tanggal 10 [Januari] memang kita ada rencana ke Kaltim untuk cek lokasi. Apalagi kan ada berita-berita di sana banjir dan sebagainya. Perlu kita cek secara fisik ke sana,” kata Saan di kompleks parlemen, Kamis (6/1).
Peninjuan secara fisik itu, kata Saan, untuk memastikan wilayah tersebut cocok dijadikan lokasi ibu kota negara baru menggantikan DKI Jakarta.
Selain itu, Tim Pansus, kata dia juga akan melakukan konsultasi publik guna menyaring masukan dari luar terkait rencana pemindahan ibu kota. Konsultasi tersebut di luar rapat dengar pendapat umum (RDPU) yang juga akan digelar Pansus dengan para pakar dan ahli.
“Kita akan melakukan konsultasi publik. Jadi selain ada RDPU dengan para pakar dan tokoh masyarakat, kita juga akan melakukan konsultasi publik,” katanya.
Konsultasi publik, lanjut Saan, akan dilakukan di kampus-kampus seluruh Indonesia. Mulai dari wilayah Barat, Timur, maupun Tengah.
“Jadi kita tanya ke kalimantannya kita ke mana, timurnya ke mana, baratnya kmna. Jadi konsultasi publik itu penting juga utk menjaring masukan,” kata politikus Nasdem itu.
Usai resmi dibentuk, tiga anggota pansus IKN bersama Bappenas kini tengah melakukan lawatan ke Kazakhstan untuk studi banding proyek pemindahan ibu kota.
Belakangan, kunjungan itu kini menuai sorotan sebab negara tersebut tengah dilanda gelombang demonstrasi besar-besaran. Belum ada pernyataan resmi dari pemerintah terkait kondisi para anggota dewan dalam kunjungan itu.
Ketua Pansus RUU IKN DPR Ahmad Doli Kurnia, serta dua anggota Pansus RUU IKN DPR, Achmad Baidowi dan Yanuar Prihatin yang ikut rombongan masih tutup mulut saat ditanya soal situasi darurat dan hasil kunker mereka dari Kazakhstan. (*)
Sumber: CNN Indonesia