KILASTOTABUAN.COM, JAKARTA- Kepolisian membantah aksi memecahkan kaca truk di wilayah Tanjung Priok, Jakarta Utara imbas penangkapan preman yang dilakukan beberapa hari terakhir atas instruksi Presiden Joko Widodo.
Kapolres Tanjung Priok AKBP Putu Kholis mengatakan aksi memecahkan kaca akibat dari kesalahpahaman antarsopir truk.
“Bukan aksi premanisme dan bukan reaksi atas penertiban premanisme, tapi kejadian akibat adanya kesalahpahaman antar sopir,” jelas Putu dalam keterangan resmi yang CNNIndonesia.com terima, Senin (14/6).
Putu menjelaskan bahwa aksi pemecahan kaca dalam video yang beredar di media sosial terjadi di kawasan Jalan Rawa Bebek, Marunda, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.
Aksi tersebut, lanjutnya, bukan imbas dari penertiban preman yang kerap memalak sopir truk. Demi membuat terang informasi yang beredar, Putu mengirimkan video klarifikasi dari pembuat video bernama Bowo.
Baca Juga: Viral Siswa SD di Riau Flying Fox ke Sekolah, Kades Sebut Jalan Pintas
Dalam video klarifikasi yang berdurasi satu menit itu, Bowo mengatakan bahwa video pemecahan kaca ia rekam pada hari Jumat lalu (11/6). Saat itu, ia merasa gugup sehingga salah mengucapkan kalimat.
“Itu saya kata-katanya salah hitung, itu saya karena gugup jadi salah ngomong,” kata Bowo.