KILASTOTABUAN.COM, JAKARTA — Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) I Laksamana Muda Arsyad Abdullah mengatakan pihaknya sudah tidak menemukan kapal perang, coast guard hingga kapal nelayan negara asing selama melakukan patroli udara di perairan Natuna Utara hari ini, Jumat (17/9).
Ia menjelaskan pihaknya hanya menemui kapal republik Indonesia (KRI), kapal nelayan lokal dan beberapa kapal niaga jenis tangker dan kontainer yang sedang melintas di zone ekonomi eksklusif (ZEE) Indonesia.
“Selama melakukan patroli udara tadi tidak dijumpai adanya kapal perang ataupun coast guard negara asing, demikian pula dengan kapal ikan asing,” kata Arsyad dalam keterangan resminya, Jumat (17/9).
Arsyad menyatakan TNI AL telah menggelar operasi “Siaga Segara 21” untuk menjaga Laut Natuna Utara atau Laut China Selatan (LCS). Sebanyak lima KRI atau kapal perang dikerahkan ditambah dengan sejumlah pesawa untuk patroli udara maritim.
Baca Juga: Guru Pesantren Ditangkap Kasus Cabuli 12 Murid
“Dalam mengamankan Laut Natuna Utara dituntut kehadiran KRI selalu ada 1X24 jam, oleh karena itu TNI AL mengerahkan sampai dengan 5 KRI,” kata dia.
Lebih lanjut, Arsyad menyatakan 3 atau 4 KRI dipastikan secara bergantian berjaga berada di laut Natuna Utara. Sementara lainnya melaksanakan bekal ulang. Upaya itu diharapkan dapat memantau kapal-kapal yang kemungkinan memasuki perairan yurisdiksi Indonesia.
“Dari hasil patroli udara hari ini, saya meyakinkan bahwa unsur TNI AL dalam hal ini 4 KRI berada di Laut Natuna Utara untuk menjaga keamanan laut dan memberikan rasa aman bagi para pengguna laut khususnya nelayan kita,” kata dia.
Sebelumnya, pihak Bakamla menyebut ada ribuan kapal asing, termasuk milik Vietnam dan China yang masuk perairan Natuna Utara dekat Laut China Selatan. Ribuan kapal tak terdeteksi radar, hanya terlihat dengan pantauan mata. Kapal-kapal ini disebut masuk ke Indonesia melalui perairan Laut China Selatan. (*)
Sumber: CNN Indonesia