KILASTOTABUAN.COM, JAKARTA – Bank Rakyat Indonesia (BRI) dipastikan menjadi sponsor resmi kompetisi sepak bola Indonesia musim depan atau Liga 1 2021/2022.
Hal itu dipastikan dalam konferensi pers virtual yang dihadiri Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, Direktur Utama Liga Indonesia Baru selaku operator kompetisi juga Direktur Utama Bank BRI, Sunarso.
Ketua Umum PSSI yang akrab disapa Iwan Bule mengungkapkan selama 1,5 tahun atau sekitar 500 hari bersama LIB, Menpora, Satgas Covid-19, BNPB dan Polri bertahan supaya sepak bola tetap bisa bergulir. Namun, kondisi tsunami Covid-19 yang terjadi beberapa bulan terakhir membuat segala rencana harus kembali tertunda.
“Alhamdulillah kepastian sudah muncul. Insya Allah, Jumat 27 Agustus BRI Liga 1 akan dimulai. Terima kasih BRI yang jadi sponsor kami,” ujar Iwan Bule.
Baca Juga: Status Tersangka Kasus Vaksin Kosong Pluit Dicabut
Karena Liga 1 berjalan di tengah pandemi Covid-19, PSSI dan LIB belum bisa memutuskan di mana kick off akan digelar. Sebab sesuai arahan Menpora dan rekomendasi dari Pori dan BNPB, kick off harus digelar di daerah dengan zona hijau.
Sedangkan, penetapan zona hijau bersifat dinamis karena bisa berubah setiap saat. Saat ini, PSSI bersama LIB masih terus memonitor data dari Satgas Covid-19 lokasi-lokasi di daerah Jawa-Bali yang zona hijau.
“Kami akan ikuti apa yang dibuat pemerintah karena kami mendukung berkaitan dengan upaya pemerintah untuk penyelesaian pandemi Covid-19 ini.”
“Izin keramaian sudah disampaikan dari Asops Kapolri ke kami kemarin. Tapi kami diminta supaya jangan tanggal 20 Agustus, tapi 27 Agustus karena akan ada PPKM kedua. Saya ingin federasi dan pemerintah bekerja sama untuk ini,” jelasnya.
Iwan Bule juga memastikan BRI Liga 1 2021 digelar tanpa penonton mulai dari kick off pada 27 Agustus sampai selesai yang diperkirakan pada Maret 2022 mendatang.
Di sisi lain, Dirut LIB Hadian Lukita memastikan gelaran Liga 1 2021 akan disesuaikan dengan beragam aturan. Namun jumlah pertandingan akan tetap sama seperti musim-musim sebelumnya yakni 306 laga dari 18 klub peserta.
“Bedanya pada sistem. Tidak mungkin ada laga home and away seperti biasa, tapi kami akan menggelar di dalam cluster atau semi bubble to bubble dalam tiga kluster di Pulau Jawa dengan setiap pertandingan disiarkan langsung.”
“Tujuan mulai di balik prokes ketat bukan cuma fokus pada kesehatan. Tapi bergulirnya Liga 1 bisa membantu pemerintah untuk kampanye prokes ketat dan vaksinasi, dengan tetap menjunjung persaingan ketat dan fairplay supaya bisa menjadi hiburan yang berkualitas,” terang Hadian Lukita. (*)
Sumber: CNN Indonesia