KILASTOTABUAN.COM, JAKARTA — Wakil Presiden Mandalika Grand Prix Association (MGPA) Cahyadi Wanda memberikan respons terkait informasi tentang Dorna yang menolak penyelenggaraan MotoGP bila dilakukan karantina panjang selama 14 hari.
Cahyadi menegaskan sejauh ini belum ada pernyataan dari Dorna terkait hal tersebut.
“Sampai saat ini belum ada informasi seperti itu [Dorna menolak karantina panjang untuk MotoGP 2020] ke kami. Kami berkomunikasi secara rutin dengan Dorna dan proses koordinasi berlangsung dengan sangat baik,” kata Cahyadi.
Sebelumnya CEO Dorna Carmelo Ezpeleta menyatakan tidak akan bisa mengizinkan seri MotoGP digelar di negara yang memberlakukan peraturan karantina panjang. Pernyataan itu disampaikan Ezpeleta pada Kamis (13/1) saat menceritakan perjuangan menggelar seri balapan tahun lalu.
“Apa yang kami alami di MotoGP Amerika tahun lalu adalah apa yang ingin kami capai. Itu adalah status yang sudah kami siapkan dan yang kami bicarakan, bahwa kami tidak akan menerima karantina,” ucap Ezpeleta.
“Yang benar saja, jika mereka memberitahu kami, bahwa kami harus dikarantina selama 14 hari, jawabannya jelas: ‘Tidak, saya tidak akan datang!’. Itu batasnya,” ujar Ezpeleta.
Saat ini Indonesia sendiri sedang memberlakukan karantina tujuh hari untuk para pendatang yang masuk ke wilayah Indonesia.
Sebagai informasi, ketika WSBK 2021 yang juga berada di bawah naungan Dorna, para pembalap menjalani karantina selama tiga hari. Namun saat itu grafik kasus covid-19 sedang menurun, berbeda dengan saat ini yang tengah naik.
MotoGP Mandalika akan digelar pada 18 dan 20 Maret 2022. Balapan ini berlangsung setelah seri Qatar di Sirkuit Losail pada 4 dan 6 Maret 2022. Sebelum balapan ini juga berlangsung tes pramusim.
Dorna telah menetapkan sesi tes pramusim ini akan berlangsung di Malaysia dan Indonesia. Sesi pertama di Sirkuit Sepang berlangsung pada 5 dan 6 Februari, dilanjutkan sesi kedua di Mandalika, Nusa Tenggara Barat pada 11 hingga 13 Februari. (*)
Sumber: CNN Indonesia