KILASTOTABUAN.COM, JAKARTA – Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Tengah mengungkapkan sebanyak 42 dari 179 tenaga kesehatan (nakes) RSUD Cilacap, Jawa Tengah terpapar virus corona usai menangani belasan anak buah kapal (ABK) Filipina yang terinfeksi mutasi virus SARS-CoV-2 varian B1617.2.
Total ada 14 ABK yang terpapar varian asal India itu. Satu dari 14 orang ABK meninggal dunia, sementara 13 lainnya masih menjalani perawatan. Mereka merupakan ABK MV Hilma Bulker yang secara periodik melakukan pengiriman gula rafinasi asal India ke Cilacap.
“Kita melakukan tracing terhadap nakes yang kontak dengan ABK tersebut, kita tengarai ada 179 nakes yang kontak dengan ABK, dan ada 42 yang konfirm positif,” kata Kepala Dinkes Jateng Yulianto dalam rapat koordinasi daring yang disiarkan melalui kanal YouTube Pusdalops BNPB, Minggu (23/5) sore.
Yulianto menambahkan, spesimen belasan dari 42 nakes itu akan ditindaklanjuti dengan pemeriksaan metode pencarian strain virus baru Whole Genome Sequence (WGS). Sebab, sesuai ketetapan Kementerian Kesehatan penyintas covid-19 dengan Cycle Threshold (CT) di bawah 30 persen, maka sampelnya akan dilanjutkan untuk WGS.
“Nah, dari 42 kita ambil 12 yang memenuhi syarat untuk WGS di laboratorium UGM, dan kami sedang menunggu hasilnya,” imbuhnya.
Baca Juga: Ervina Mamonto Budiman Dikukuhkan Sebagai Bunda PAUD Boltim
Lebih lanjut, Yulianto mengatakan puluhan nakes tersebut kini tengah menjalani perawatan dan pengobatan di RSUD Cilacap. Selain itu, per Minggu (23/5) kemarin fasilitas rawat jalan di RSUD Cilacap ditutup sementara selama tiga hari.
“Rawat jalan RSUD Cilacap kita tutup selama tiga hari ke depan untuk dilakukan sterilisasi lebih lanjut,” katanya.
Sebelumnya 20 ABK MV Hilma Bulker tiba di Cilacap pada 25 April 2021 sekitar pukul 16.00 WIB. Setibanya mereka, petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II-A Cilacap melakukan pemeriksaan kekarantinaan kesehatan terhadap anak buah kapal tersebut. Saat itu, para ABK terlihat tampak tidak sehat.
Hasil tes antigen menunjukkan 20 awak kapal positif Covid-19, sehingga harus menjalani tes swab PCR di Rumah Sakit Pertamina Cilacap. Hasil pemeriksaan PCR yang diterima pada 26 April 2021 pukul 17.14 WIB, menunjukkan bahwa tiga ABK positif tertular Covid-19.
Selanjutnya, petugas KKP Kelas II-A Cilacap melakukan pengambilan sampel genome dari tiga ABK terkonfirmasi positif tersebut untuk dikirim ke Balitbangkes Kemenkes RI pada 28 April.
Pada 30 April hingga 4 Mei, para awak kapal tersebut dievakuasi ke RSUD Cilacap. Pemeriksaan PCR dilakukan secara bertahap pada mereka. Hasilnya menunjukkan 13 awak kapal positif terinfeksi corona, sehingga harus menjalani perawatan di RSUD Cilacap. Salah seorang di antaranya butuh perhatian serius, yakni DRQ.
Ada 7 orang yang mulanya dinyatakan negatif, lalu menjalani isolasi mandiri di kapal. Namun, dalam perkembangannya, salah satu dari 7 yang dinyatakan negatif itu menjadi positif Covid-19. Dengan begitu, total jadi ada 14 orang yang positif corona. Pada 11 Mei, DRQ meninggal dunia usai menjalani perawatan intensif di RSUD Cilacap. Sehingga awak kapal yang positif virus corona menjadi 13 orang. (*)
Sumber: CNN Indonesia